JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengingatkan, jajaran Hubungan Masyarakat (Humas) Polri harus merangkul dan menjalin komunikasi dengan media.
Tito menuturkan, mengatur pemberitaan tentang Polri di media adalah salah satu hal yang penting dalam mendapatkan kepercayaan publik (public trust).
"Contoh ada 440 ribu anggota Polri, satu saja anggota kita yang tidak baik, tertangkap di media, pengaruhnya besar. Sebaliknya 400 ribu berbuat baik, tapi tidak muncul di publik, itu tidak akan banyak berpengaruh," tutur Tito dalam sambutan pembukaan rapat Konsolidasi dan Anev Tim Multimedia Divisi Humas Polri yang diikuti para Kabid Humas Polda di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (17/12/2018).
Baca juga: Kapolri: Saya Ingin Para Kadiv Jadi Pemimpin Redaksi, Bukan Reporter
Tito meminta jajarannya untuk merubah persepsi kurang bagus dari masyarakat, seperti perilaku koruptif, arogansi, dan kekerasan yang berlebihan anggota Polri.
Kapolri juga meminta agar Humas Polri bisa mengelola isu-isu terkait Polri yang berkembang di media.
"Bagaimana humas bisa me-manage media dalam rangka membangun public trust, kepercayaan publik kepada Polri agar Polri bisa survive,” tutur Tito.
Baca juga: Kapolri Sebut Humas Jadi Fungsi Utama Polri
Dalam kesempatan itu, Tito mengingatkan agar humas terus membina hubungan baik dengan seluruh lapisan pekerja media.
Upaya membina hubungan baik dengan media, kata Tito, bisa dilakukan melalui kegiatan informal seperti jamuan makan, forum diskusi atau kegiatan di luar markas Polri.
Hal itu, bertujuan agar media turut membantu tugas Polri untuk menciptakan stabilitas keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat.
Peserta Rapat Konsolidasi Analisis dan Evaluasi Kehumasan 2018 dihadiri oleh seluruh kabidhumas polda, para perwira multimedia dan 67 perwakilan kasubbaghumas polres dari seluruh Indonesia.