PEKANBARU, KOMPAS.com - Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo- Ma’ruf Amin, Erick Thohir menyayangkan perusakan atribut Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau.
“Terkait perusakan spanduk-spanduk Partai Demokrat di Pekanbaru, kami sangat menyayangkan kejadian tersebut,” kata Erick di Pekanbaru, Sabtu (15/12/2018).
Erick berada di Pekanbaru dalam rangka menghadiri acara Tim Kampanye Daerah Jokowi-Ma'ruf. Acara itu dihadiri oleh Jokowi dan para elite parpol pendukung.
Baca juga: Bendera Demokrat Dirusak, SBY Elus-elus Dada dan Bilang Ini Menyayat Hati
Namun, Erick menegaskan pihaknya sama sekali tak terlibat perusakan bendera Partai Demokrat di Pekanbaru. Erick menjamin TKN Jokowi- Ma'ruf menjunjung tinggi kampanye damai.
“Kami di TKN selalu menjunjung tinggi kampanye damai dan santun,” tegas Erick.
Erick meminta pihak kepolisian mengusut pengerusakan atribut Partai Demokrat ini.
“Semoga pihak kepolisian bisa mengusut dan menindak tegas siapapun yang melakukannya,” ucap Erick.
Baca juga: SBY Pungut Sendiri Beberapa Atribut Partai Demokrat yang Sudah Rusak
Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari menyebut, ada ribuan atribut yang dirusak dan diturunkan oleh orang tak dikenal.
Atribut itu masih terpasang hingga Jumat (14/12/2018) malam, namun sudah ditemukan dalam keadaan rusak pada Sabtu pagi ini.
Di dekat bendera dan spanduk yang dirusak itu, ada juga deretan bendera Partai Golkar, PSI dan PDI-P yang masih dalam keadaan terpasang dengan baik. Demokrat sudah melapor ke Polresta Pekanbaru.
Baca juga: SBY: Ini Sama Artinya Menginjak, Merobek dan Membuang Saya ke Parit
"Ada 35 orang pelaku menurut pengakuan 1 orang yang tertangkap dan saat ini sedang dalam pemeriksaan Polresta Pekanbaru," kata Imelda.
SBY yang juga tengah berada di Pekanbaru mengecek langsung atirbut Demokrat yang dirusak.
Presiden keenam RI itu mengaku hanya bisa pasrah dan mengadu pada Allah atas apa yang terjadi.
"Saya ini bukan capres. Saya tidak kompetisi dengan Bapak Presiden Jokowi. Saya sebagai pemimpin Partai Demokrat berikhtiar dengan cara yang baik dan amanah sesuai yang diatur konstitusi dan UU. Tapi ternyata ini yang kami dapatkan," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.