JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Irma Suryani, memberikan penjelasan tentang pernyataan Ketua TKN Erick Thohir yang menyebutkan tim Jokowi-Ma'ruf akan lebih ofensif terhadap pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Kita sudah harus mengatakan kepada mereka bahwa itu salah dan ini datanya. Itu bohong, ini datanya. Begitu maksudnya," ujar Irma, dalam konferensi pers di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (14/12/2018).
"Itulah menyerang yang disampaikan Pak Erick Thohir ya. Bukan menyerang tanpa data, membabi buta. Kami tetap tidak menggunakan hoaks, SARA dan fitnah," lanjut dia.
Baca juga: Erick Thohir: Selama Ini Kami Terus yang Dilaporkan
Irma mengatakan, tujuannya untuk mendiskreditkan pemerintah atau Jokowi secara personal.
Menurut dia, selama ini kubunya lebih pasif menghadapi agresivitas dari kubu Prabowo-Sandiaga.
"Selama ini kami diam saja, selama ini kami defensif, tidak menanggapi semua isu yang dilemparkan kepada kami, walaupun itu tidak dengan data. Tapi sekarang kita enggak bisa lagi diam," lanjut Irma.
Irma mengatakan, salah satu strategi yang terkandung dalam perintah "serang" Erick, yakni melaporkan ke polisi jika kubu Prabowo-Sandiaga masih saja menggunakan cara-cara sebelumnya dalam mengisi masa kampanye Pilpres 2019 ini.
"Kalian enggak boleh lagi bicara hoaks karena kami akan laporkan kepada pihak yang berwajib kalau mereka berkata yang tidak benar. Kalau hoaks, fitnah tidak diluruskan, maka kami akan melaporkan kepada pihak berwajib dan kita akan bertarung di sana," ujar Irma.
Baca juga: Erick Thohir Berterima Kasih atas Dukungan DPW PAN Kalsel ke Jokowi-Maruf
Diberitakan, Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohir, mengatakan, pihaknya akan lebih ofensif menghadapi pelaporan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) ihwal pelanggaran pemilu.
Apalagi, banyak aduan soal dugaan pelanggaran kampanye kubunya yang dilaporkan secara asal-asalan.
"Karena, jangan sampai begini, bahwa selama ini kami lihat kami terus yang dilaporin terus. Sudah gitu mending yang dilaporin bener, yang dilaporin kebanyakan yang disalah-salahin," kata Erick saat ditemui di Hotel Acacia, Senen, Jakarta, Kamis (13/12/2018).
"Sekarang kami bersama-sama solid, yang tadinya defensif kami menganggap ini juga merupakan kampanye yang baik. Tapi, karena kemarin kami sudah diserang bahkan ada kampanye PKI segala, jadi mau tidak mau kami harus ofensif sekarang," lanjut dia.
Oleh karena itu, kata Erick, TKN secara agresif akan bergerak untuk menangkal aksi kampanye hitam yang menjelekkan Jokowi-Ma'ruf.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.