Di Depan Budayawan dan Seniman, Jokowi Teken Keppres 7 November sebagai Hari Wayang Nasional

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meneken surat keputusan presiden tentang penetapan 7 November sebagai Hari Wayang Nasional, Selasa (11/12/2018).

Kebijakan tersebut diambil mendadak ketika Presiden Jokowi menerima 40- an seniman serta budayawan Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa sore.

"Yang langsung ditandatangani Presiden adalah Keppres soal 7 November ditetapkan menjadi Hari Wayang Nasional," ujar pendongeng asal Aceh, Agus Nur Amal alias P M Toh yang ikut di dalam pertemuan itu.

"Kayaknya hampir lima tahun itu sudah diusulkan. Tadi begitu diusulkan lagi, disuruh cari file- nya dan langsung ditandatangani Presiden," lanjut dia.

Para seniman serta budayawan terkejut dengan kebijakan Presiden Jokowi yang sangat dinamis tersebut. Namun, mereka sangat mengapresiasinya.

Alasannya, meski wayang sudah menjadi kekayaan budaya Indonesia, hingga saat ini belum ada payung hukum yang mendukung pelestariannya.

"Apalagi wayang kan sudah menjadi salah satu heritage internasional. Jadi memang sudah pas ya," ujar PM Toh.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid yang ikut dalam pertemuan itu membenarkan penandatanganan Keppres Hari Wayang Nasional itu.

Ia mengatakan, Kemendikbud akan menindaklanjuti Keppres itu agar terlaksana dengan baik.

"Implikasinya, akan ada perayaan wayang. Yang selama ini wayang tersebar di mana-mana, jadi sekarang akan punya satu forum untuk mengembangkannya lebih lanjut," ujar dia.

Penetapan 7 November sebagai Hari Wayang Nasional mengikuti momentum Unesco menetapkan wayang sebagai a Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity atau Karya Agung Budaya Dunia pada tanggal 7 November 2003.