Kejelasan definisi akan berpengaruh pada langkah penegakan hukum yang tepat untuk menciptakan stabilitas jangka panjang di Papua.
Meski pihak aparat yang bertugas di Papua relatif paham akan hak asasi manusia (HAM) dan memiliki pedoman berupa buku saku prajurit TNI tentang HAM dan buku saku HAM Kepolisian Negara RI, namun faktanya tidak mudah mengubah watak represif kekerasan.
4. Pro dan kontra mengenai proses integrasi Papua ke Indonesia yang belum selesai
Masih adanya perdebatan atas status politik Papua di dalam wilayah Republik Indonesia. Bagi Pemerintah Indonesia, status Papua sudah final, tidak ada tawar-menawar.
Hal ini selamanya akan menjadi akar persoalan yang sangat sensitif untuk dinegosiasikan karena akan membuat perdebatan panjang mengenai sejarah politik Papua.
Penyelesaian kasus Nduga dapat menjadi pintu masuk untuk mengevaluasi tindakan pemerintah dalam mengimplementasikan program-programnya agar berdasar pada prinsip HAM.
Untuk memperbaiki kondisi Papua di masa depan, langkah strategis dan komprehensif perlu dirumuskan.
Hal ini dapat dimulai dengan melakukan evaluasi menyeluruh atas implementasi UU Otsus bagi Papua.
Evaluasi ini bisa dilakukan menjelang 20 tahun pelaksanaan Otsus Papua pada 2021 dan melibatkan institusi seperti Komisi Pemberantasan Korupsi untuk melakukan audit.
Secara administratif, Papua terbagi dalam dua provinsi, yakni Papua dan Papua Barat. Ada29 kabupaten/kota di Provinsi Papua dan 13 kabupaten/kota di Provinsi Papua Barat.
Pemerintah daerah menjadi pendorong utama kemajuan pembangunan di bawah UU Otsus Papua.
Namun, pilar lain yang juga berperan penting dalam mendukung keberhasilan Papua adalah Majelis Rakyat Papua (MRP) yang baru berdiri tiga tahun setelah UU Otsus diberlakukan.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua dan Papua Barat juga berperan di sektor regulasi daerah.
Dalam konteks penyelesaian kasus pelanggaran HAM dan memutus siklus kekerasan di Papua, setiap pilar perlu mengevaluasi setiap perannya, sekaligus merumuskan bersama langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan Papua, baik fisik maupun non-fisik.
Pemahaman isu HAM Papua bagi aparat hukum perlu ditingkatkan. Jika kesadaran aparat hukum akan HAM tinggi, proses penegakan hukum akan berjalan proporsional dan sesuai aturan.
Selain itu, hak-hak para korban konflik kekerasan di Papua juga akan menjadi perhatian aparat hukum yang sadar HAM.
Papua menjadi bagian penting bagi pemerintahan Jokowi sejak dirinya menjadi presiden.
Kepedulian Jokowi terhadap Papua tampak jelas dari frekuensi kunjungan ke daerah paling timur di Indonesia tersebut. Tidak kurang delapan kali Jokowi mengunjungi Papua, lebih sering dibanding dari daerah-daerah lain di Indonesia.
Program pembangunan infrastruktur pemerintah berupa jalan, jembatan, pelabuhan laut, dan bandar udara, menjadi bukti lain betapa daerah Papua sangat istimewa.
Dampak positif yang diharapkan adalah keterisolasian Papua dapat teratasi, sehingga Papua bisa menjadi lebih maju, dan kesejahteraan penduduk Papua semakin meningkat.
Namun, niat baik pemerintah tersebut, jika tidak dilakukan dengan cara yang tepat dan melibatkan aktor-aktor yang tepat, semuanya bisa dibilang percuma.
Adriana Elisabeth
Researcher on politics, Indonesian Institute of Sciences (LIPI)
Artikel ini dipublikasikan atas kerja sama Kompas.com dan The Conversation Indonesia dari judul asli "Jokowi dan penegakan HAM di Papua: potensi kegagalan dan upaya memperbaikinya". Isi artikel di luar tanggung jawab Kompas.com.