YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo, Kamis (6/12/2018) siang, menyempatkan diri bersilaturahim ke Kraton Yogyakarta di sela kunjungan kerjanya.
Dalam kunjungan itu, Presiden Jokowi melakukan pertemuan empat mata dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono ke-X.
Bertempat di Gedhong Jene, Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Jokowi dan Sri Sultan tampak duduk di kursi terpisah. Terdapat sebuah meja dilapisi taplak putih membatasi mereka.
Baca juga: Saat Seorang Nenek Memeluk dan Membisikkan Sesuatu kepada Jokowi...
Pihak kraton menyediakan aneka camilan khas Yogyakarta, yakni pastel, bendul dan kue sus. Tak lupa disertai teh hangat.
Pertemuan tertutup itu berlangsung sekitar 30 menit.
Meski demikian, baik Presiden dan Sri Sultan tidak memberikan keterangan apa-apa setelah pertemuan berlangsung.
Sri Sultan mengantar Presiden ke mobil, kemudian Jokowi melanjutkan kunjungan kerjanya.
Baca juga: Berkunjung ke Keraton, Presiden Jokowi Disuguhi Kudapan Kegemaran Raja Yogyakarta
Namun, saat dijumpai di Universitas Aisyiyah, Presiden Jokowi mengungkapkan apa topik pembicaraan empat mata dengan Sri Sultan.
"Ya biasa. Kita tadi pagi diajak 'pinarak'. Pinarak itu istilahnya apa, ya? Diajak ke Kraton lah ya," ujar Jokowi.
"Di dalam tadi, kami bicara banyak mengenai masalah yang berkaitan dengan ketatanegaraan, manajemen negara dan konstitusi. Saya rasa hanya berbicara pada tataran itu," lanjut dia.
Saat ditanya soal apakah ada topik mengenai proyek strategis pemerintah pusat di Yogyakarta, Presiden menampiknya.
"Oh, kalau soal itu sudah (bicara) tadi pagi, waktu di airport kami bicara. Ya intinya progresnya bagus. Insya Allah nanti tahun depan sudah bisa kita lihat barangnya," ujar Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.