JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tavipiyono memastikan, proses perekaman e-KTP di wilayah Papua tidak akan terganggu meski beberapa hari lalu terjadi aksi pembunuhan sejumlah pekerja di Kabupaten Nduga.
Ia menyebutkan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) terus melakukan perekaman e-KTP di kantor kecamatan di Papua.
Proses perekaman itu sengaja "dikebut" agar bisa selesai pada akhir tahun 2018. Tujuannya supaya tak mengganggu proses pemilu yang akan digelar pada 17 April 2019.
“Kami tidak mundur, terus melakukan perekaman,” kata Tavipiyono usai diskusi di Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jakarta Pusat, Rabu (5/12/2018).
Tavipiyono mengatakan, kejadian di Kabupaten Nduga juga tak membuat pihaknya meminta pengamanan khusus dari aparat penegak hukum.
Menurut dia, sejumlah gangguan sudah dialami Disdukcapil setiap kali datang ke daerah-daerah. Petugas Disdukcapil hanya diimbau untuk senantiasa berhati-hati ketika bertugas.
Sejauh ini, Disdukcapil telah melakukan perekaman terhadap 10 dari 29 kabupaten/kota di Papua. Melihat tingginya atensi warga setempat, Tavipiyono optimistis target bisa tercapai.
“Saya sebenarnya ingin tunjukkan bagaimana antusiasnya masyarakat pedalaman di sana. Banyak yang tidak pakai baju, banyak yang pakai koteka, tidak sesusah dulu. Mereka datang dari berbagai penjuru untuk merekam KTP elektronik meski pun geografisnya sebagian besar pegunungan,” kata dia.
Percepatan perekaman e-KTP dilakukan dengan menerjunkan tim khusus perekaman yang diwakili Disdukcapil provinsi, kabupaten/kota, dan kecamatan.
Pada Sabtu (1/12/2018), terjadi pembunuhan sadis dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Nduga, Papua terhadap pekerja PT Istaka Karya.
Kapolri Jenderal (pol) Tito Karnavian mengatakan, korban meninggal dunia akibat pembantaian berjumlah 20 orang, terdiri dari 19 pekerja dan satu anggota TNI yang gugur.
Mereka bekerja untuk membuka isolasi di wilayah pegunungan tengah.
Lokasinya jauh dari ibukota Nduga dan Kabupaten Jayawijaya yang terdekat dari wilayah pembangunan jembatan.
Informasi yang diterima dari berbagai sumber, para pekerja pembangunan jembatan itu diduga dibunuh lantaran mengambil foto pada saat perayaan HUT Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) oleh KKB tak jauh dari lokasi kejadian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.