JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Penerangan Kodam (Wakapendam) XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Dax Sianturi mengatakan, rencananya akan dilakukan evakuasi terhadap 15 jenazah korban pembantaian di Nduga, Papua, pada hari ini, Kamis (6/12/2018).
Sebanyak 15 jenazah ini ditemukan tim gabungan TNI-Polri di Puncak Kabo, Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, pada Rabu (4/12/2018).
“Rencana (dievkuasi) hari ini menggunakan pesawat heli. Tapi tergantung cuaca dan mempertimbangkan aspek keamanan,” kata Dax saat dihubungi Kompas.com, Kamis pagi.
Baca juga: Polisi Menduga Masih Ada Pekerja Jembatan yang Belum Ditemukan di Nduga Papua
Ia menjelaskan, 15 jenazah ini ditemukan saat tim gabungan TNI dan Polri melakukan penyisiran dan pengejaran.
Dalam operasi ini, ditemukan pula satu orang yang selamat yang berada di pos TNI Mbua. Satu orang yang ditemukan selamat dalam kondisi lemas atas nama Johny Arung.
“Saat ini yang sudah fix ditemukan adalah 15 jenazah di distrik Yigi,” kata Dax.
Mengenai identitas korban, ia belum bisa memastikan. Namun, merujuk keterangan Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Kol. Jonatan Binsar P Sianipar, sebanyak 15 jenazah itu dipastikan merupakan pegawai PT Istaka Karya yang bekerja untuk pembangunan jembatan Kali Yigi-Kali Aurak atau bagian proyek pembangunan jalan Trans Papua.
Mereka adalah korban pembantaian yang dilakukan pemberontak di Papua.
Baca juga: Kisah Tim Evakuasi Kuasai Puncak Kabo Nduga Papua, Baku Tembak hingga Lewati Medan Berat
Sebelumnya, Kapolri Jenderal (pol) Tito Karnavian mengungkapkan berdasarkan informasi sementara, terdapat 20 yang tewas, yaitu 19 pekerja dan satu anggota TNI yang gugur, di Kabupaten Nduga, Papua.
Mereka dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) saat membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak di jalur Trans Papua, Kabupaten Nduga.
Akibat kejadian tersebut, proyek Trans Papua yang dikerjakan sejak akhir 2016 dan ditargetkan selesai 2019 itu dihentikan untuk sementara waktu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.