Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja Diserang di Papua, Keamanan Nasional Dinilai Harus Ditingkatkan

Kompas.com - 04/12/2018, 16:14 WIB
Devina Halim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa menilai kabar tewasnya pekerja infrastruktur di Nduga, Papua, menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah.

Para pekerja yang berasal dari PT Istaka Karya (BUMN) tersebut sedang mengerjakan pembangunan jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Kabupaten Nduga, Papua. Mereka diduga dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

"Kita mengukur wajah pemerintah kita. Apa wajah pemerintah kita? Apakah tuntutan warga Irian untuk merdeka atau melakukan teror ini dalam rangka memisahkan diri karena kita tidak bisa memberikan kesejahteraan yang baik, maka tindakan itu lumrah?," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/12/2018).

Catatan lain yang menurutnya penting adalah soal pertahanan dan keamanan di negara ini. Ia pun mempertanyakan bagaimana sistem keamanannya sehingga kejadian tersebut dapat terjadi.

Baca juga: Empat Orang Selamat dari Sergapan KKB di Nduga

Oleh sebab itu, ia menuturkan Komisi III mendorong adanya peningkatan pertahanan dan keamanan di negara ini.

"Dalam konteks ini tentunya Komisi III merasa bahwa keamanan nasional harus kita tingkatkan, karena kita di Komisi III adalah komisi hukum dan keamanan," terang dia.

Untuk itu, Komisi III mengaku akan memanggil pihak kepolisian terkait hal tersebut. Namun, rapat tersebut rencananya baru diadakan pada Januari 2019 mengingat jadwal yang padat. Selain itu, DPR juga akan segera memasuki masa reses.

"Jadwal (dalam waktu dekat) tidak memenuhi itu. Awal tahun akan kita panggil," ungkapnya.

Baca juga: Pembantaian 31 Pekerja di Nduga Dilakukan KKB Pimpinan Egianus Kogoya

Sebelumnya diberitakan, Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Papua AKBP Suryadi Diaz membenarkan informasi tewasnya 31 pekerja PT Istaka Karya (BUMN) yang melakukan pembangunan jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Kabupaten Nduga, Papua, pada Sabtu (1/12/2018).

Diduga, 31 orang ini tewas dibunuh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Ia merinci, 24 orang dibunuh pada hari pertama, kemudian 7 orang lainnya juga mengalami hal yang sama.

Sementara, satu orang belum ditemukan, diduga melarikan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com