JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian meminta jajaran Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Korpolairud) Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Polri untuk ikut memberdayakan nelayan.
Hal itu diungkapkan Tito saat acara peringatan HUT ke-68 Korpolairud, di Markas Korpolairud, Jakarta Utara, Senin (3/12/2018).
"Nelayan kita harus diberdayakan, dibantu mereka bersama dengan Kementerian terkait. Industri kelautan, perikanan juga harus maju, ini kita harus dukung," ujarnya.
Baca juga: Peringatu HUT Ke-68 Korpolairud, Kapolri Resmikan 24 Tambahan Armada
Tito berpesan kepada jajarannya agar jangan asal menangkap para nelayan, tetapi juga memberikan solusi.
Menurutnya, bantuan yang dapat diberikan seperti memudahkan pemberian izin.
"Kalau untuk nelayan-nelayan yang memang mencari makan untuk keluarganya, kemudian mungkin terhambat perizinan segala macam, kasih toleransi. Kita percepat bantu perizinannya dan lain-lain," jelas dia.
Baca juga: Sepanjang 2018, Korpolairud Polri Tindak 17 Kapal Asing atas Penangkapan Ikan Ilegal
Namun, Tito menegaskan bahwa untuk beberapa kasus seperti illegal fishing dan penggunaan bom ikan perlu ditindak tegas.
Ia menjelaskan, penggunaan bom ikan dan zat kimia lainnya saat melaut dapat merusak ekosistem laut Indonesia, misalnya terumbu karang. Oleh sebab itu, pelakunya perlu ditindak tanpa toleransi.
"Kalau bom ikan tidak ada solusi, karena merusak terumbu karang yang menjadi tempat pijakan berkembangnya ikan. Kemudian menggunakan racun bahan kimia itu merusak, tangkap, tidak ada toleransi," tuturnya.
Baca juga: Korpolairud Polri Tangani 952 Kasus Selama 2018, Illegal Fishing Terbanyak
Ia berharap jajarannya dari Korpolairud dapat turut menyejahterakan nelayan sekaligus memajukan industri kelautan dan perikanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.