Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Harap Korpolairud Ikut Berdayakan Nelayan

Kompas.com - 03/12/2018, 12:34 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian meminta jajaran Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Korpolairud) Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Polri untuk ikut memberdayakan nelayan.

Hal itu diungkapkan Tito saat acara peringatan HUT ke-68 Korpolairud, di Markas Korpolairud, Jakarta Utara, Senin (3/12/2018).

"Nelayan kita harus diberdayakan, dibantu mereka bersama dengan Kementerian terkait. Industri kelautan, perikanan juga harus maju, ini kita harus dukung," ujarnya.

Baca juga: Peringatu HUT Ke-68 Korpolairud, Kapolri Resmikan 24 Tambahan Armada

Tito berpesan kepada jajarannya agar jangan asal menangkap para nelayan, tetapi juga memberikan solusi.

Menurutnya, bantuan yang dapat diberikan seperti memudahkan pemberian izin.

"Kalau untuk nelayan-nelayan yang memang mencari makan untuk keluarganya, kemudian mungkin terhambat perizinan segala macam, kasih toleransi. Kita percepat bantu perizinannya dan lain-lain," jelas dia.

Baca juga: Sepanjang 2018, Korpolairud Polri Tindak 17 Kapal Asing atas Penangkapan Ikan Ilegal

 

Namun, Tito menegaskan bahwa untuk beberapa kasus seperti illegal fishing dan penggunaan bom ikan perlu ditindak tegas.

Ia menjelaskan, penggunaan bom ikan dan zat kimia lainnya saat melaut dapat merusak ekosistem laut Indonesia, misalnya terumbu karang. Oleh sebab itu, pelakunya perlu ditindak tanpa toleransi.

"Kalau bom ikan tidak ada solusi, karena merusak terumbu karang yang menjadi tempat pijakan berkembangnya ikan. Kemudian menggunakan racun bahan kimia itu merusak, tangkap, tidak ada toleransi," tuturnya.

Baca juga: Korpolairud Polri Tangani 952 Kasus Selama 2018, Illegal Fishing Terbanyak

 

Ia berharap jajarannya dari Korpolairud dapat turut menyejahterakan nelayan sekaligus memajukan industri kelautan dan perikanan.

Kompas TV Antisipasi Teroris, Polisi Lakukan Penyisiran Pantai

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com