JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo bernostalgia saat menghadiri acara Festival Bintang Vokalis Qasidah Gambus Tingkat Nasional XXIII, di Asrama Haji, Jakarta Timur, Kamis (29/11/2018).
Di depan 500-an peserta festival, Presiden Jokowi mengatakan, ia teringat lagu qasidah era 1970-an hingga 1980-an.
"Mungkin Bapak Ibu ingat, ini lagu tahun 1975 atau 1980-an, Merdeka Membangun yang dibawakan Nasida Ria," ujar Jokowi dalam pidatonya.
"Saya masih remaja waktu itu. Tapi sering mendengarkan karena Bapak saya itu punya kasetnya," lanjut dia.
Jokowi lantas berkelakar, para peserta jangan memintanya untuk menyanyikan lagu itu.
"Suara saya kadang baik, kadang enggak baik," kata Jokowi disambut tawa para peserta acara.
Jokowi menambahkan, umat Islam harus bersyukur bahwa Islam merupakan agama yang mempunyai perhatian tinggi terhadap dunia kesenian.
Menurut Jokowi, dalam peradaban Islam di dunia, ilmu pengetahuan, sains dan seni tumbuh dengan subur.
"Dalam peradaban Islam, seni seperti qosidah dapat terus berkembang sampai saat ini dan memberikan semangat pada umat, mengingatkan kita mengenai hal baik, akhlakul karimah," ujar Jokowi.
Ia mencontohkan kelompok musik gambus di Indonesia yang saat ini sedang populer Nisa Sabyan. Jokowi sangat memfavoritkan salah satu lagunya yang berjudul "Deen Assalam".
Sebab, salah satu liriknya, yakni "Abtahiyyat wabsalam..Ansyuru ahlal kalam jainuddin yahtirom.." yang artinya adalah "Melalui perilaku mulia dan damai, sebarkanlah ucapan yang manis".
"Melihat perkembangan qosidah, kita diingatkan shalawat dan khasanah berpadu dalam perkembangan zaman dan jadi semakin menarik dan indah," kata Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.