JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin menyatakan, saat ini Indonesia tengah mengalami perubahan akibat dari perkembangan teknologi informasi.
Ia mengatakan, perkembangan teknologi tak hanya berefek positif tetapi juga bisa negatif.
Ma'ruf pun mengingatkan agar masyarakat tidak terbawa arus perubahan dan justru meninggalkan hal-hal baik dari tradisi yang sudah ada.
"Kalau kami kalangan NU (Nahdlatul Ulama) sudah punya paradigmanya. Namanya maha fadzoh 'ala qodiimissholih, wal akhdzu 'ala jadiidil ashlah. Menjaga tradisi lama yang baik dan mengambil yang baru yang lebih baik untuk melakukan transformasi," kata Ma'ruf melalui rekaman suaranya yang diperdengarkan dalam acara diskusi Megawati Institute, Menteng, Jakarta, Rabu (28/11/2018).
Ia menambahkan, inovasi merupakan hal penting dalam menghadapi perubahan. Namun, Ma'ruf mengatakan inovasi juga harus didasarkan dari tradisi bangsa yang sudah teruji.
Baca juga: Juru Debat Prabowo-Sandi: Pada Waktunya Kita Akan Melampaui Jokowi-Maruf
Dengan demikian, kata Ma'ruf, inovasi tak melulu didasarkan pada budaya asing yang bisa jadi tak sesuai dengan nilai-nilai keindonesiaan.
Ia menyatakan, dengan berinovasi menggunakan nilai-nilai keindonesiaan maka hasilnya akan lebih bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.
"Dengan demikian apa bila kita menerapkan paradigma ini. lengkaplah kita menjadi bangsa yang maju menjaga tradisi lama yang baik melakukan mengambil sesuatu baru yang lebih baik," kata Ma'ruf.
"Yakni melakukan transformasi dan melakukan perbaikan-perbaikan yang kita olah sendiri menuju yang lebih baik yaitu melakukan inovasi-inovasi," lanjut Ma'ruf.