Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LSI: Persepsi Kondisi Ekonomi Pengaruhi Dukungan ke Jokowi dan Prabowo

Kompas.com - 27/11/2018, 17:02 WIB
Kristian Erdianto,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Ardian Sopa, berpendapat bahwa persepsi atas kondisi ekonomi saat ini mempengaruhi dukungan masyarakat terhadap kedua pasangan capres-cawapres pada Pilpres 2019.

Masyarakat pemilih yang menilai kondisi ekonomi dalam keadaan sedang dan baik cenderung memilih pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Sedangkan masyarakat yang menilai kondisi ekonomi saat ini buruk memilih pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Penilaian kondisi ekonomi ini berpengaruh ke dukungan terhadap kedua capres," ujar Ardian saat memaparkan hasil survei di kantor LSI, Jakarta Timur, Selasa (27/11/2018).

Baca juga: Survei LSI: 70,3 Persen Responden Nilai Kondisi Ekonomi Indonesia Sedang dan Baik

Berdasarkan hasil survei terbaru LSI, sebanyak 70,3 persen dari 1.200 responden menilai bahwa kondisi ekonomi Indonesia sedang dan baik. Sementara, sebesar 24,7 persen yang menilai kondisi ekonomi Indonesia buruk.

Dari mereka yang mempersepsikan kondisi ekonomi saat ini sedang dan baik, sebesar 64,4 persen menyatakan mendukung Jokowi-Maruf. Sisanya, sebesar 20,5 persen, memilih pasangan Prabowo-Sandiaga.

Sedangkan sebanyak 63,9 persen dari responden yang menilai kondisi ekonomi Indonesia buruk, memilih pasangan Prabowo-Sandiaga. Hanya sebesar 25,5 persen yang memilih pasangan Jokowi-Maruf.

"Di segmen pemilih yang menyatakan ekonomi buruk, prabowo-sandi unggul," kata Ardian.

Baca juga: Survei Median: Jokowi Masih Terhambat Masalah Ekonomi dan Kesejahteraan

Menurut Ardian, persepsi masyarakat terhadap kondisi ekonomi dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Pertama, melalui pemberitaan di media massa terkait sektor ekonomi. Faktor kedua yakni dari situasi yang dialami oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

"Pada akhirnya saya merasa persepsi meereka sesuai dengan yang dirasakan dalam kehidupan sehari-hari," tuturnya.

Pengumpulan data survei LSI Denny JA dilakukan pada 10 hingga 19 November 2018. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling.

Jumlah responden yang disurvei sebanyak 1.200 responden dan merupakan warga yang telah memiliki hak pilih.

Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. LSI menyatakan margin of error survei tersebut berada di angka 2,9 persen.

Selain survei, LSI Denny JA juga melakukan riset kualitatif dengan metode FGD, analisis media dan indepth interview untuk memperkaya analisa survei. Survei ini dibiayai sendiri oleh LSI Denny JA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com