Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perdebatan Harga Pasar Jokowi Vs Sandiaga Bikin Pertarungan Pilpres Lebih Rasional

Kompas.com - 27/11/2018, 08:01 WIB
Jessi Carina,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perdebatan harga pasar antara calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno dinilai membuat pertarungan Pemilihan Presiden 2019 lebih rasional.

Direktur Eksekutif Median Rico Marbun mengatakan, perdebatan Jokowi vs Sandiaga menunjukkan bahwa peserta pemilu sudah meninggalkan politik identitas sebagai cara mereka memenangkan kontestasi.

"Jadi pertarungan Pilpres 2019 nanti pertarungan yang menurut saya lebih rasional daripada pertarungan yang kita lihat beberapa waktu lalu di Pilkada DKI," ujar Rico, dalam acara Aiman yang ditayangkan Kompas TV, Senin (26/11/2018) malam.

Rico mengatakan, tidak mengherankan jika pertarungan pada Pilpres kali ini lebih banyak dihabiskan di pasar.

Baca juga: Komentar Sandiaga atas Pernyataan Jokowi Orang Super Kaya Tiba-tiba Datang ke Pasar

Survei terbaru Median menunjukkan, ketika warga ditanya apa kegelisahan yang harus segera diselesaikan pemerintah, sebesar 48,9 persen menyebut masalah ekonomi.

Dengan demikian, Jokowi harus membuat ekonomi stabil jika ingin menang dalam Pilpres 2019.

"Variabel paling besar yang memengaruhi cara orang memilih itu adalah kinerja dan performa ekonomi. Nomor satu itu," kata dia.

Hal inilah yang mendasari penilaiannya bahwa dengan pertarungan lebih rasional.

Baca juga: Sandiaga: Saya ke Pasar Serap Aspirasi, kalau Belanja Namanya Pencitraan

Masyarakat menentukan pilihan berdasarkan persoalan yang menjadi tanggung jawab pemerintah. 

"2019 ini faktor rasional jauh lebih besar, itu faktor ekonomi. Politik identitas sudah tidak laku lagi," kata Rico.

Kemenangan dari pasar

Rico mengatakan, sejatinya petahana memiliki tingkat keterpilihan yang lebih tinggi daripada penantang. Namun, jika tidak mampu mengantisipasi isu ekonomi, petahana bisa saja kalah.

Menurut Rico, Jokowi sudah menyadari hal ini. Oleh karena itu, Rico menilai, Jokowi kemudian mengimbangi strategi Sandiaga yang terus menerus menyebut harga di pasar naik.

"Mau tidak mau dia habis-habisan begitu. Makanya kemarin harga BBM subsidi tidak jadi dinaikan dan itu secara political marketing langkah itu sudah benar," kata dia.

Baca juga: Sandiaga: Banyak Petani Tidak Punya Akses Pupuk Organik karena Data Simpang Siur

Sebab, jika harga-harga naik, elektabilitas Jokowi bisa turun. Rico mengatakan, masyarakat tidak mau tahu dinamika apa di dunia internasional yang membuat sebuah komoditas naik harganya.

Mereka hanya ingin tahu bahwa ada BBM yang bisa mereka jangkau dan beras yang bisa mereka makan.

"Jadi kalau ini bisa bertahan sampai 2019, sebenarnya peluang dia (Jokowi) untuk menang jauh lebih tinggi," ujar Rico.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com