JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen Gerakan Pemuda (GP) Ansor Adung Abdul Rochman mengungkapkan bahwa Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menganggarkan dana sebesar Rp 5 miliar untuk menyelenggarakan Kemah dan Apel Pemuda Islam Indonesia.
Acara yang melibatkan GP Ansor dan Pemuda Muhammadiyah itu digelar pada 16-17 Desember 2017 di Pelataran Candi Prambanan, Jawa Tengah.
Anggaran Kemah dan Apel Pemuda Islam Indonesia 2017 ini tengah menjadi polemik setelah munculnya kasus dugaan korupsi yang menyeret Pemuda Muhammadiyah.
Menurut Adung, masing-masing organisasi menerima anggaran sebesar Rp 2 miliar. Dana tersebut digunakan oleh GP Ansor dan Pemuda Muhammadiyah untuk mengerahkan anggotanya sebanyak 10.000 orang untuk menjadi peserta dalam acara tersebut.
"Jadi Pemuda Muhammadiyah itu untuk mengerahkan 10.000 orang anggarannya Rp 2 miliar, kemudian yang di Ansor itu juga Rp 2 Miliar," ujar Adung saat dihubungi, Senin (26/11/2018).
Baca juga: Kata Kemenpora soal Dugaan Korupsi Kemah Pemuda yang Tengah Diselidiki Polisi
Sementara itu, Kemenpora juga memberikan dana Rp 1 miliar untuk membiayai hal-hal teknis penyelenggaraan Kemah dan Apel Pemuda Islam Indonesia.
Dana itu ditransfer oleh pihak Kemenpora ke rekening organisasi GP Ansor, sebab panitia kemah dan apel diketuai oleh anggota dari GP Ansor.
"Ada tambahan Rp 1 miliar untuk penyelenggaraan kegiatan. Dana Rp 1 miliar ini ditransfernya ke salah satu organisasi, jadinya ke rekeningnya Ansor. Jadi itu untuk penyelenggaraan," kata Adung.
Adung mengatakan, keanggotaan panitia acara kemah dan apel merupakan gabungan antara GP Ansor dan Pemuda Muhammadiyah. Kemudian disepakati salah satu anggota GP Ansor menjadi ketua panitia acara.
Baca juga: Polisi: Penggunaan Separuh Anggaran Kemah Pemuda Islam Diduga Fiktif
Di sisi lain, masing-masing organisasi juga memiliki panitia internal yang bertugas untuk mengordinasikan peserta kemah dan apel.
"Panitianya gabungan. Cuma, pekerjaan utama itu adalah mengerahkan anggotanya masing-masing. Nah memang ketua panitianya dari pihak Ansor. Tapi di masing-masing pihak ini kan ada panitia internal yang ditugaskan untuk mengerahkan anggota," tuturnya.
Setelah acara, lanjut Adung, GP Ansor menyerahkan laporan pertanggungjawaban atas penggunaan dana sebesar Rp 2 miliar dan Rp 1 miliar terkait penyelenggaraan acara ke pihak Kemenpora.
"Insya Allah tidak ada masalah. LPJ sudah diserahkan ke Kemenpora. setelah itu proses berikutnya aman-aman saja karena Kemenpora juga tidak ada masalah, tidak panggil kami selama setahun ini," ujar Adung.
Dugaan korupsi
Anggaran Kemah dan Apel Pemuda Islam Indonesia 2017 tengah menjadi polemik setelah munculnya kasus dugaan korupsi yang menyeret Pemuda Muhammadiyah.