Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rizal Ramli: Saya Difitnah Surya Paloh dan Nasdem

Kompas.com - 26/11/2018, 16:02 WIB
Christoforus Ristianto,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom dan mantan Menko Maritim Rizal Ramli merasa Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh telah memfitnah dirinya yang dianggap memberikan umpatan kasar.

"Kami merasa saudara Surya Paloh dan Nasdem memfitnah kami dengan mengatakan bahwa saya menyatakan Surya Paloh 'berengsek'. Saya tidak pernah mengatakan itu, yang saya maksud adalah kebijakan impor yang ugal-ugalan," kata Rizal seusai memberikan keterangan di Bareskrim Polri, Tanah Abang, Jakarta, Senin (26/11/2018).

Rizal mendatangi Bareskrim sekitar pukul 10.45 WIB bersama kuasa hukumnya guna memenuhi panggilan polisi terkait dugaan pencemaran nama baik yang didaftarkanya pada Oktober 2018.

Pemeriksaan selesai pada pukul 14.20 WIB.

"(Ditanya) 16 pertanyaan, yaitu apa alasan dan basis tuntutan kami kepada saudara Surya Paloh. Sehingga kami meminta agar Surya Paloh dipanggil juga dan diperkarakan," pinta Rizal.

Sebelumnya, pada 16 Oktober 2018, Rizal melaporkan Surya Paloh atas dugaan pencemaran nama baik dirinya.

Dalam laporanya, Rizal mempermasalahkan pelaporan yang dilakukan Ketua Bidang Hukum, Advokasi, dan HAM Partai Nasdem Taufik Basari.

Taufik melaporkan Rizal karena ia diduga menyebut kata yang tidak pantas kepada Surya Paloh di dua televisi swasta.

Rizal saat itu mengomentari Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita yang melebihkan jumlah impor beberapa jenis bahan pangan.

"Banyak lagi kata-kata lain yang diplesetkan, yang dipelintir dari wawancara kami di dua televisi. Seolah-olah kami melecehkan atau merusak nama baik Surya Paloh," tutur Rizal.

Namun, kata Rizal, pada kenyataanya justru Surya Paloh dan Nasdem yang menghina dirinya karena dianggap memaparkan data yang tidak kredibel.

"Saya dikenal di dalam maupun luar negeri lewat analisa yang dipublikasikan di Wall Street Journal, Straits Times, New York Times. Semua mamahami analisa saya yang faktual, analitik, dan tidak mengada-ada," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com