Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Pendukungnya Belajar dari Kemenangan Trump dan Brexit

Kompas.com - 25/11/2018, 14:15 WIB
Ihsanuddin,
Dian Maharani

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo meminta pendukungnya untuk belajar dari kekalahan Hillary Clinton dari Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2016 lalu.

Hal itu disampaikan Jokowi saat melantik dan mengukuhkan jajaran pengurus Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Sumsel, di The Sultan Conventional Center, Palembang, Minggu (25/11/2018).

Usai melakukan pengukuhan, Jokowi lalu memberikan sambutan dihadapan ribuan kader parpol pendukungnya. Jokowi menceritakan kembali hasil survei sebelum pemungutan suara pilpres AS digelar.

"Semua survei menyatakan Hillary menang. Tak ada satu pun yang ngomong Trump menang," kata Jokowi.

"Tapi akhirnya apa? Akhirnya Hillary kalah, Trump menang," tambah dia.

Baca juga: Blak-blakan, Jokowi Akui Elektabilitas di Sumsel Hanya 37 Persen

Jokowi mengatakan, fenomena tersebut menunjukkan bahwa saat ini lanskap politik sudah mulai berubah. Contoh lain, adalah fenomena british exit atau brexit.

Sebelum voting, menurut Jokowi, Perdana Menteri Inggris saat itu David Cameroon sangat optimis warganya tetap ingin berada dalam Uni Eropa. Namun hasilnya sebaliknya, mayoritas warga Inggris memilih keluar dari Uni Eropa.

Menurut Jokowi, perubahan lanskap politik yang cepat seperti ini bukan tidak mungkin juga terjadi di Indonesia.

"Ini yang harus diwaspadai," kata capres petahana ini.

Jokowi yang berpasangan dengan Ma'ruf Amin saat ini unggul di sejumlah survei dari rivalnya Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Survei terbaru Litbang Kompas yang digelar pada 24 September-5 Oktober 2018 menunjukkan, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf mencapai 52,6 persen dalam Pilpres 2019. Sementara pasangan Prabowo-Sandiaga mendapat 32,7 persen.

Jokowi mengatakan, pendukungnya harus waspada karena bisa saja hasil survei ini berubah dalam waktu singkat.

"Tidak bisa lagi sekarang hanya pasang baliho. Tidak bisa. Karena ada perubahan seperti itu. Ada isu sedikit saja masyarakat goncang," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-Serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-Serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com