Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandiaga: Pak SBY Paham, Jagoan Turun Belakangan

Kompas.com - 19/11/2018, 19:26 WIB
Kristian Erdianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Mardani Ali Sera, menilai bahwa langkah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono akan mengampanyekan pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Maret 2019 sebagai keputusan yang tepat.

Sebab, menurut Mardani, seluruh tim kampanye pasangan Prabowo-Sandiaga akan bekerja secara penuh pada satu bulan menjelang pencoblosan, yakni 17 April 2019.

"Enggak mepet. Justru pas, karena strategi kami full speed di Maret 2019. Sehari umur politik itu panjang. Pak SBY paham bahwa jagoan turun belakangan," ujar Mardani melalui pesan singkat, Senin (19/11/2018).

Mardani pun menegaskan bahwa komunikasi antara seluruh partai politik yang tergabung dalam koalisi pengusung Prabowo-Sandiaga berjalan baik.

Baca juga: SBY Baru Akan Kampanyekan Prabowo-Sandiaga pada Maret 2019

Begitu juga dengan komunikasi antara BPN dan Partai Demokrat.

Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengatakan, saat ini koalisi Prabowo-Sandiaga tengah mengatur ritme kampanye.

"Fokus sekarang membangun kekuatan pasukan darat dan teritori," kata Mardani.

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto menyebut SBY akan mengampanyekan pasangan Prabowo-Sandiaga satu bulan sebelum pencoblosan.

Tepatnya, SBY akan turun pada Maret 2019. Pemungutan suara akan digelar pada 17 April 2019.

Baca juga: Hidayat Nur Wahid: Siapa Bilang Pak SBY Marah?

"Ya tentunya kan pada saat dukungan, Pak SBY juga memutuskan Partai Demokrat mendukung pasangan Prabowo dan Sandi sehingga direncanakan itu adalah pada saat yang tepat, yaitu kurang lebih pada Maret," ujar Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (19/11/2018).

Agus mengatakan, Pilpres dan Pemilihan Legislatif 2019 yang berlangsung bersamaan membuat partai harus lebih bekerja keras.

Untuk saat ini, Partai Demokrat memilih untuk fokus pada pemenangan pemilihan legislatif terlebih dahulu. Agus menyebutkan, partainya ingin sukses di dua pemilihan ini.

"Demokrat, kan, harus menang di pileg dan harus menang di pilpres sehingga waktulah yang harus kami tempatkan di tempat yang paling tepat mana kala kami ingin memperoleh dua-duanya," ujar Agus.

Sementara itu, Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik membenarkan bahwa SBY akan turun mengampanyekan Prabowo-Sandiaga pada Maret 2019.

"Kenapa Maret? Karena saat ini kami sedang fokus memperjuangkan kader kami sendiri untuk memenangi pileg," ujar Rachland.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com