SIDOARJO, KOMPAS.com - Sebuah insiden terjadi saat Presiden Joko Widodo menghadiri Muktamar ke-21 Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (19/11/2018).
Di pengujung acara, beberapa peserta Muktamar tiba-tiba berjalan cepat ke bagian depan panggung acara sambil berteriak-teriak serta membentangkan karton bertuliskan kalimat tuntutan.
Sontak, Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) langsung menghalau mereka kemudian dibawa ke ruang panitia acara.
Momen itu berlangsung cepat sehingga tidak terdengar jelas apa teriakan serta kata-kata tuntutan yang ada pada karton tersebut.
Setelah kejadian itu, karton tersebut sudah dalam keadaan robek.
Baca juga: KSP Janji Sampaikan Surat Permohonan Amnesti Nuril ke Jokowi
Kompas.com sempat bertanya kepada salah satu peserta Muktamar yang diamankan.
Tanya : Tadi kalian teriak apa?
Jawab : Kami memperjuangkan pencabutan moratorium.
Tanya : Moratorium apa?
Jawab : Moratorium di....(tidak terdengar jelas) Tengah...
Sebelum ia menjawab dengan jelas, pihak panitia acara langsung membawa mereka ke sebuah ruangan.
Berdasarkan informasi peserta lainnya, mereka menuntut pemerintah mencabut moratorium pemekaran daerah Luwu Tengah, Sulawesi Selatan.
Komandan Paspampres Mayjen (Mar) Suhartono mengatakan, Paspampres sudah bekerja sesuai keprotokoleran kepresidenan di mana tidak boleh ada gangguan keamanan selama berlangsungnya acara presiden.
Baca juga: Jokowi: Harga-harga Kebutuhan Pokok Terkendali, Naik Turun Harga Itu Biasa...
"Karena masih acara, ada protokolnya, ada UU-nya. Paspampres menghalau, mengamankan ke luar arena acara. Setelah itu, mereka diserahkan ke panitia acara. Biasa saja," ujar Suhartono ketika dikonfirmasi.
Ia membantah ada tindakan kasar oleh Paspampres terhadap mereka yang diamankan.
"Enggak ada kekerasan. Mereka diperlakukannya dengan baik, secara proporsional saja," ujar dia.
Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki menyayangkan peristiwa itu. Menurut dia, Jokowi adalah orang yang terbuka dalam berkomunikasi dengan siapa saja.
Teten mengatakan, seharusnya mereka tidak perlu melakukan aksi teriak-teriak sambil membentangkan karton seperti itu.