Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Retno: Australia dan ASEAN Dukung Indonesia soal Gagasan Indo-Pasifik

Kompas.com - 14/11/2018, 12:22 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengapresiasi pemerintahan Australia yang mendukung konsep kerja sama Indo-Pasifik dengan mengedepankan sentralitas ASEAN.

Konsep kerja sama ekonomi itu digagas oleh pemerintah Indonesia.

"Indonesia menyampaikan penghargaan atas dukungan Australia terhadap pengembangan Indo-Pasifik yang mengedepankan sentralitas ASEAN," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, usai pertemuan bilateral Presiden Jokowi dengan Perdana Menteri Australia Scott Morrison di sela penyelenggaraan KTT ke-33 ASEAN di Singapura, Rabu (14/11/2018).

Retno menambahkan, ASEAN telah menyetujui prinsip konsep Indo-Pasifik itu. Demikian pula sebagian mitra ASEAN yang telah berkomunikasi dengan Presiden Jokowi.

Indonesia berharap negara-negara ASEAN dan mitra ASEAN lain juga menyetujuinya, bahkan memperkaya konsep kerja sama ekonomi tersebut supaya hasil yang diraih bagi kawasan serta negara mitra lebih optimal.

Menlu Retno menambahkan, Presiden Jokowi akan kembali mendengungkan konsep Indo- Pasifik pada perhelatan 13th East Asian Summit (EAS) di sela penyelenggaraan KTT ke-33 ASEAN di Singapura, Kamis (15/11/2018) besok.

"Sekaranglah saatnya kita mempresentasikan Indo-Pasifik itu di depan EAS sehingga terhubung antara konsep kita mengenai bagaimana melihat Samudera Hindia dan Samudera Pasifik sebagai satu teater strategis yang tepat untuk mengarusutamakan kerja sama, antara lain maritim," ujar Menlu Retno.

Retno juga menegaskan, konsep Indo-Pasifik bukanlah pembentukan blok kerja sama yang baru, melainkan hanya mengoneksikan blok kerja sama di ASEAN dengan blok di lingkar Samudera Pasifik.

"Bagaimana kita bisa me-link kegiatan-kegiatan di Pasifik dengan di Hindia. Idenya adalah bahwa ini akan menjadi kawasan yang damai, stabil dan sejahtera bersama-sama," ujar Retno.

Dalam pidatonya di KTT ke-33 ASEAN di Singapura, Selasa (13/11/2018), Presiden Jokowi mengatakan bahwa konsep Indo-Pasifik ini akan memberikan arah baru bagi kerjasama ASEAN dengan negara-negara mitranya sekaligus membuat sentralitas ASEAN di kawasan tetap terjaga.

"Wawasan yang inovatif ini akan memberikan arah kerja sama ke depan bagi ASEAN dengan menekankan Indo-Pasifik sebagai 'single geo-strategif theater', mengedepankan kerja sama, bukan persaingan, memajukan pembangunan dan mewujudkan kesejahteraan untuk semuanya," ujar Jokowi.

"Agar sentralitas tetap terjaga, maka tidak ada jalan lain bagi ASEAN kecuali menggunakan KTT Asia Timur sebagai platform pembahasan konsep ini," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com