Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Kampanye Prabowo-Sandiaga Siapkan "Serangan Darat dan Udara" pada Pilpres

Kompas.com - 13/11/2018, 18:06 WIB
Reza Jurnaliston,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Rachmawati Soekarno Putri meminta para relawan pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno untuk berkoordinasi secara solid sehingga menang dalam Pilpres 2019.

Pilpres 2019, lanjut Rachamawati, adalah perang teritorial untuk memenangkan teritori darat.

“Umpamanya ini seperti perang teritori, jadi memang harus kita atur masalah di darat bagaimana kita mencapai voters, kemudian masalah media sosial itu juga kita perlu perhatikan karena banyak sekali hoaks,” tutur Rachmawati saat ditemui di Gedung RJA Kompleks Perumahan Anggota DPR, Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa(13/11/2018).

Baca juga: Relawan Prabowo-Sandiaga Akan Deklarasi Nasional di Istora Senayan

Rachmawati juga menyoroti persiapan 'pasukan udara'. Pasukan udara yang dimaksud adalah relawan yang memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi dan media sosial.

“Media sosial dengan IT (ilmu teknologi), semua saya kira sama. Mereka (kubu Jokowi-Ma’ruf Amin) juga pasti sama kuatnya di IT pasti,” kata Rachmawati.

Sementara, Direktur Direktorat Relawan Badan Pemenangan Nasional Ferry Mursyidan Balkan menuturkan, salah satu instrumen kemenangan pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno adalah kekuatan para relawan.

“Kita mempersiapkan strategi menggabungkan energi mereka, jadi banyak hal karena ini cakupannya Indonesia memerlukan tools kita bikin link supaya mengorganisasi karena muaranya nanti di teritori,” tutur Ferry.

Baca juga: Ketua DPP Gerindra: Caleg Partai Koalisi Sebaiknya Konsisten Dukung Prabowo-Sandiaga

Ia menuturkan, kekuatan media sosial sangat berpengaruh dan akan dioptimalkan secara maksimal dalam strategi pemenangan Pilpres.

“Bagaimana memenangkan harus memerlukan media, sangat memerlukan media karena itu kita mengoptimalkan sesuatu yang ada kita bisa melalui sosmed (sosial media) pesan yang bisa sampai kepada masyarakat itu yang penting,” ujar Ferry.

“Saya kira perlu saya katakan jangan berhenti di situ (medsos), kita harus melangkah supaya ada pertemuan tatap mukanya, face to face strateginya door to door,” sambung Ferry.

Saat ditanya akan lebih dominan menggunakan serangan darat atau udara, Ferry menjawab membutuhkan strategi kedua-duanya.

“Sama seimbang. Misalnya kan gini (serangan) udara itu sangat membantu lingkup nya kan national jadi nggak mungkin tanpa udara, tapi dalam realitanya pemilu sebetulnya how to influence bagaimana meyakinkan mempengaruhi orang harus seimbang,” tutur Ferry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com