Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

200 Tahun sejak Dicatat Pertama, Ini Fakta Menarik Hujan Meteor Leonids

Kompas.com - 12/11/2018, 14:17 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hujan meteor merupakan fenomena yang menarik untuk diabadikan, baik melalui ponsel atau alat perekam. Peristiwa ini terlihat seperti bola api yang melayang-mayang di langit dan kemudian menghilang.

Adapun, hujan meteor terjadi karena sepihan komet yang terbakar ketika memasuki atmosfer bumi. Hujan meteor ada yang terjadi setiap tahun secara rutin, ada juga yang terjadi puluhan bahkan ratusan tahun sekali.

Pada 12 November 1799, sebuah hujan meteor kali pertama tercatat oleh manusia. Meteor yang bernama Leonids menghiasi langit pada malam itu.

Lebih dari 200 tahun perekaman hujan meteor pertama, inilah fakta menarik mengenai hujan meteor Leonids:

1. Direkam oleh ilmuwan Amerika Serikat

Hujan meteor kali pertama pernah dicatat oleh orang Amerika Serikat. Astronom dan arkeolog bernama Andres Ellicott Douglass melihat hujan meteor ketika berada pada sebuah kapal di Florida Keys.

Setelah melihat hujan itu, Douglass kemudian menuliskan pada sebuah catatan jurnal yang isinya menuliskan kondisi pertama ketika melihat fenomena itu.

Jurnal tulisan itu kemudian menjadi inspirasi semua orang untuk mempelajari astronomi mengenai meteor.

2. Terjadi pada November

hujan meteor Leonid 2001di Arizona hujan meteor Leonid 2001di Arizona

Hujan meteor Leonids terjadi setiap tahun pada bulan November. Peristiwa ini tepatnya terjadi ketika orbit bumi melintasi orbit Komet Tempel-Tuttle jalan mengelilingi matahari setiap 33 tahun yang meninggalkan jejak puing di belakangnya.

Ketika orbit bumi melintasi jejak puing ini, potongan-potongan komet jatuh ke permukaan planet. Hambatan udara di atmosfer bumi menyebabkan serpihan komet memanas dan menyala menjadi bola api terbakar yang disebut meteor.

Dilansir dari Space.com, serpihan komet berukuran butiran pasir atau kacang polong, sehingga mereka cenderung terbakar sepenuhnya sebelum memukul permukaan bumi.

Serpihan yang sampai ke bumi disebut meteorit, namun Tapi hujan meteor Leonid sepertinya tidak akan menghasilkan meteorit.

3. Rasi bintang Leo

Disebut hujan meteor Leonids karena meteor-meteor yang melesat muncul dari pusat radian di atas rasi bintang Leo. Pada November, rasi bintang bisa dilihat di arah Timur Laut pada malam hari.

Ketika itu serpihan-serpihan yang berasal dari komet Tempel-Turttle bergerak berlawanan dengan gerakan bumi.

Revolusi bumi akan membawa bumi berdekatan dengan lokasi serpihan-serpihan itu, sehingga memungkinkan beberapa serpihan memasuki atmosfer bumi dan terbakar serta tampak sebagai bola-bola cahaya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com