JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo- Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, mengatakan, pernyataan mengenai kenaikan harga di pasar bisa menimbulkan ketakutan di masyarakat.
Menurut dia, ini adalah salah satu bentuk "politik genderuwo" yang dimaksud oleh Jokowi.
"Itu harus dimaknai secara simbolik ya. Bahwa apa yang disampaikan oleh Pak Jokowi ingin menyampaikan pesan agar jangan menakuti masyarakat," ujar Ace ketika dihubungi, Senin (12/11/2018).
"Sebab ada pihak yang selalu menakuti masyarakat dengan menyampaikan seakan-akan suasana ekonomi indonesia sedang tidak menentu dengan mengatakan harga sembako di pasar naik," lanjut dia.
Baca juga: Jokowi: Memang Tak Bisa Harga Cabai Sampai Rp 10.000, Kasihan Petani...
Ace mengatakan, jika mengacu pada Badan Pusat Statistik (BPS), harga di pasar saat pemerintahan Presiden Jokowi masih terkendali.
Oleh karena itu, pernyataan naiknya harga pasar secara terus menerus akan membuat kondisi di masyarakat menjadi tidak stabil.
"Bukannya mendorong ekonomi Indonesia stabil, masyarakat tenang, dan nyaman, eh malah kita ciptakan suasana yang tidak kondusif," kata Ace.
Ace menyayangkan jika pernyataan semacam itu dikeluarkan hanya untuk memenangkan Pilpres.
"Saya kira jangan untuk kepentingan politik sesaat lalu mengorbankan sesuatu yang lebih besar," ujar Ace.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.