JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menyinggung soal kasus pembakaran bendera di Garut beberapa waktu lalu saat memberi sambutan pada dialog "Dengan Semangat Ukhuwah Islamiyah Kita Jaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa", Jumat (9/11/2018), di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta.
Acara ini dihadiri Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, para pimpinan ormas, dan tokoh Islam.
Menurut Wiranto, kasus ini sebenarnya permasalahan kecil, tetapi mencuat ke seluruh Indonesia.
Baca juga: Perjalanan Kasus Pembakaran Bendera di Garut, dari Penangkapan Pelaku hingga Vonis 10 Hari
"Kemarin saya dpt permasalahan, enggak besar sih. Cuma satu kecamatan kecil, Limbangan, Garut. Pelaku 3 orang, 1 pembawa dan 2 pembakar bendera," kata Wiranto.
"Tapi kok berkembangnya sampai ke negara, ke Indonesia begitu luas. Tiga orang bisa sebabkan 120 juta orang bisa kena akibatnya, ini tidak adil," lanjut dia.
Untuk menuntaskan permasalahan itu, Wiranto meminta tokoh-tokoh agama dan perwakilan ormas Islam bertemu. Pertemuan digelar dengan semangat tabayyun.
Baca juga: Pembawa dan Pembakar Bendera Divonis 10 Hari Penjara
"Kewajiban kita untuk bertemu dengan semangat tabayyun, tak ada masalah yang selesai tanpa komunikasi, berkoordinasi," ujar Wiranto.
Wiranto melanjutkan, permasalahan pembakaran bendera ini sebenarnya tidak terlalu besar, tapi, ada indikasi-indikasi yang harus dicegah supaya tidak semakin meluas.
"Tanggung jawab kita sebagai umat Islam, mari pada pagi hari ini kita melakukan perbincangan ukhuwah," kata Wiranto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.