JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil penelitian Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) mengungkap bahwa banyak calon anggota legislatif (caleg) yang berkontestasi pada Pemilu 2019, tidak mempublikasikan identitas diri secara lengkap.
Bahkan seluruh caleg Partai Demokrat tidak mencantum data profil dalam daftar caleg tetap (DCT).
Peneliti Formappi Lucius Karus menuturkan, dari 16 partai yang terdaftar pada Pemilu 2019, hanya Partai Demokrat yang tidak mencantumkan seluruh data profil calegnya di situs Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca juga: Presiden PKS Klaim Telah Ganti Caleg Eks Koruptor yang Masuk DCT
"Jadi kami menemukan di DCS (Daftar Caleg Sementara) dan DCT (Daftar Caleg Tetap) Partai Demokrat misalnya, dari 575 caleg tak satupun caleg yang data profilnya itu dipublikasi," ujar Lucius dalam sebuah diskusi di kantor Populi Center, Jakarta Barat, Kamis (8/11/2018).
Lucius menilai fenomena para caleg yang tidak mempublikasikan identitasnya tidak murni berasal dari keinginanan caleg itu sendiri.
Ia menduga tidak dipublikasikannya identitas para caleg tersebut juga merupakan kebijakan partai politik.
Hal itu dilakukan agar masyarakat sipil kesulitan untuk menelusuri rekam jejak para caleg.
"Partai Demokrat di DCT semua calegnya tidak memiliki data profil. Bisa jadi ini bukan inisiatif caleg semata tapi kebijakan partai," kata Lucius.
Baca juga: Gagal Masuk DCT, Kader Partai Demokrat Pilih Mundur
"Jadi untuk menyembunyikan borok satu dua orang mungkin, lebih baik membuat kebijakan semuanya itu (para caleg) tidak menampilkan data profil di website KPU," tuturnya.
Dari hasil penelusuran Daftar Caleg Sementara (DCS) dan Daftar Caleg Tetap (DPT) yang dilakukan Formappi, terdapat 3.531 caleg yang tidak mempublikasikan data profilnya. Sementara, hanya 4.460 caleg yang memiliki data profil lengkap.
Kompas.com juga ikut menelusuri DCT yang dimuat di laman resmi KPU. Beberapa caleg Partai Demokrat yang kami telusuri, seperti kata Lucius, tak bersedia dimuat data profilnya. "Calon yang bersangkutan tidak bersedia mempublikasikan data riwayat hidup," begitu bunyi yang tertera di laman.