Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Teknologi BPPT yang Digunakan dalam Pencarian "Black Box"

Kompas.com - 01/11/2018, 19:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kapal Riset (KR) Baruna Jaya 1 milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) ikut membantu pencarian pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10/2018).

Perlu diketahui, pihak BPPT menggunakan alat-alat canggih yang digunakan untuk mencari sisa badan pesawat, korban yang tenggelam, dan black box.

Adapun alat-alat yang digunakan, yakni multibeam echo sounder untuk memberi gambaran di dasar laut dan permukaan, side scan sonar untuk mendeteksi suara, magnetometer untuk mencari benda-benda berbahan logam atau metal, dan ROV sebagai robot penyelam.

Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam BPPT, Hammam Riza menyampaikan, selain keempat alat tersebut ada juga alat bernama ultra short base line (USBL) transponder.

"Keempat alat ini ditambah USBL transponder," ujar Hammam saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (1/11/2018).

Sementara, alat USBL transponder ini berfungsi untuk menerima sinyal pinger locator untuk menemukan black box.

Menurut Hammam, penggunaan alat-alat teknologi canggih ini sebagai bukti BPPT dalam penerapan teknologi.

"Kami menggunakan teknologi survei laut yang terintegrasi, sebagai bukti BPPT dalam penerapan teknologi," ujar Hammam.

Adapun teknologi USBL ini dioperasikan bersama ROV untuk mencari cockpit voice recorder (CVR) atau rekaman suara pilot di kokpit.

"Sekarang kita harus mencari CVR yang mana cara pencariannya dengan menurunkan ROV dan USBL," ujar Hammam.

Cara kerja 

Pertama, pihak BPPT menggunakan teknologi multibeam echo sounder yang mampu memberikan dua data sekaligus pada KR Baruna Jaya 1.

Dua data ini meliputi data bathymetri dan data image (back scattering layer).

Kemudian, hasil analisis data tersebut menjadi referensi untuk melakukan pencarian black box dengan pinger locator maupun USBL transponder untuk memastikan keberadaannya di dasar laut.

Menurut Hammam, pengolahan dan analisis data dilakukan secara onboard di kapal untuk memastikan temuan-temuan korban.

Selanjutnya, dilakukan pengecekan dengan ROV untuk memastikan objek maupun black box dengan penyelaman langsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com