JAKARTA, KOMPAS.com - Pegiat media sosial, Mustofa Nahrawardaya dijadwalkan diperiksa Direktorat Tindak Pidana Siber Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Kamis (1/11/2018) sore.
Dia diperiksa terkait hoaks alias bohong seputar insiden kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 lewat media sosial Twitter.
Mustofa membantah telah menyebarkan hoaks. Menurut Mustofa kicauannya di Twitter merupakan kode untuk istri atau sopirnya guna memberitahukan bahwa pesawat Lion Air telah tiba di bandara Halim Perdana Kusuma.
“Jadi twit Lion itu biasa untuk jemput penumpang, tokoh-tokoh besar, kami kalau jemput pakai kode,” ujar Mustofa.
Kicauan tersebut banyak disangka hoaks lantaran waktunya bertepatan dengan jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Jawa Barat.
“Masak saya mau kirim hoaks, pesawat landing di Halim (Bandara Halim Perdana Kusuma) kan nggak ada Lion adanya Batik, cuman saya dengan istri biasanya itu istilah Batik saya kaitkan Lion, karena itu (Batik) groupnya Lion,” jelas Mustofa.
Dalam akun media sosial twitter @AkunTofa ia menulis, "Kabar dari temen saya di Halim, Lion Air sudah mendarat di Halim Perdana Kusuma Alhamdulillah," tulis Mustofa melalui akun Twitter miliknya, sekitar pukul 09.18.
Namun, kicauan tersebut telah dihapus di timeline twitter Mustofa. Meski demikian, rekam digital sudah tersebar luas dan mengundang komentar sejumlah warga net.
Mustofa mengaku langsung menghapus tweetnya menjawab agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Baca juga: Bareskrim Panggil Mustofa Nahrawardaya Terkait Hoaks Insiden Lion Air
Saat ditanya mengapa menyampaikan kode kode melalui Twitter, Mustofa mengaku demi alasan keamanan.
“Saya terus terang saja hape saya ada yang kloning, sudah saya laporkan sejak 2017, maka saya enggak pernah SMS sama istri, soal penerbangan, soal tujuan perjalanan, soal posisi,” kata Mustofa.
“Saya melalui kode di Twitter lebih aman, artinya orang lain tak paham maksudnya kan. daripada sama SMS atau WA (Whatsapp),” sambung Mustofa.