Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Mengapa Lion Air Jatuh di Perairan Karawang?

Kompas.com - 30/10/2018, 09:13 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

LION AIR  JT 904 jatuh di perairan saat akan mendarat di Bandara Ngurah Rai pada pukul 15.10 WITA tanggal 13 April 2013 di sebelah barat Runway 09. Tidak ada korban meninggal dunia kecuali puluhan yang terluka.  

Kemarin, tanggal 29 Oktober 2018, Lion Air JT 610 jatuh di perairan teluk Jakarta setelah take off 13 menit dari Soekarno-Hatta International Airport Cengkareng. Kali ini belum terdengar ada penumpang atau kru pesawat yang selamat dari kecelakaan fatal ini.  

Semua orang serta-merta mempertanyakan apa gerangan yang menjadi penyebabnya.

Untuk diketahui sebagai pengetahuan umum bahwa apabila terjadi sebuah kecelakaan fatal yang menghancurkan pesawat dan tidak ada korban yang selamat, maka hampir dipastikan penyebab kecelakaan tidak akan diketahui.  

Penyebab yang paling mungkin baru akan dapat diketahui setelah Tim Investigasi yang berwenang selesai melaksanakan tugas penyelidikannya.

Setiap negara anggota ICAO (International Civil Aviation Organization) diwajibkan menunjuk sebuah institusi pemerintah untuk urusan investigasi penyebab terjadinya kecelakaan pesawat terbang.   

Di Amerika, badan itu bernama NTSB (National Transportation Safety Board) dan di Indonesia dikenal dengan KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi).  KNKT akan melakukan tugasnya, antara lain mengumpulkan data awal (preliminary data) untuk kemudian mendalaminya dengan cross check terhadap hasil analisis Black Box dari pesawat yang mengalami kecelakaan.  

Ini akan memakan waktu yang cukup lama, dan sebelum KNKT memublikasikan hasil investigasinya, maka tidak ada orang atau pihak mana pun yang dapat dipercaya atau dijadikan rujukan dalam hal menyampaikan penyebab terjadinya kecelakaan.

Dengan demikian, kita memang harus bersabar menantikan KNKT menyelesaikan tugasnya bila kita ingin mengetahui apa sebenarnya yang terjadi dengan penerbangan Lion Air JT 610. Atau kita akan terjebak dengan banyak analisis yang sifatnya spekulatif.

Dunia penerbangan adalah dunia yang high tech sifatnya, dunia yang canggih. Dengan demikian, maka diperlukan pula kecanggihan dalam mengelolanya.   

Kecanggihan di sini maksudnya adalah dalam dunia penerbangan mutlak diperlukan pengetahuan yang cukup mengenai seluk beluk penerbangan yang sangat teknis itu di mana dibutuhkan disiplin tinggi dalam menaati semua aturan, ketentuan, regulasi, dan tata cara prosedur dalam setiap langkah kegiatannya.  

Pada sisi lainnya, dibutuhkan pula mekanisme pengawasan melekat yang terus-menerus tentang ketaatan terhadap aturan, ketentuan, prosedur yang berlaku. Pada akhirnya, bila terjadi atau diketahui ada pelanggaran sekecil apa pun terhadap itu semua, maka harus ada tindakan penegakkan hukum dengan efek jera.   

Dunia penerbangan memang membutuhkan high level management dan strong leadership serta airmanship. Itulah semua rangkuman dari sebuah aspek profesionalitas dalam pengelolaan di dunia penerbangan.  

Dunia penerbangan bukan sebuah teater yang dapat memberikan toleransi bagi sebuah pelanggaran. Dunia penerbangan tidak mengenal area abu-abu, dunia penerbangan adalah dunia yang hitam putih dalam arti sama sekali tidak bisa bersikap permissive.   

Begitu ada pelanggaran terhadap aturan yang berlaku, sekecil apapun pelanggaran itu, maka sebenarnya hal tersebut merupakan tindakan yang membuka pintu bagi terjadinya sebuah kecelakaan. Sudah terlalu banyak contoh tentang hal ini yang terjadi dalam dunia penerbangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com