Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badan Pesawat Lion Air JT 610 yang Masih Menjadi Teka-teki...

Kompas.com - 30/10/2018, 07:34 WIB
Yoga Sukmana,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Berbagai upaya telah dilakukan oleh tim SAR gabungan sepanjang Senin (29/10/2018) pagi hingga malam. Namun, keberadaan badan pesawat Lion Air JT 610 masih teka-teki.

Pesawat Lion Air JT 610 berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, sekitar pukul 06.10 WIB.

Sedianya, pesawat mendarat di Bandara Pangkal Pinang pukul 07.20 WIB. Namun, pesawat tersebut hilang kontak pukul 06.33 WIB.

Basarnas lantas mengkonfirmasi bahwa pesawat tersebut jatuh di perairan dekat Karawang, Jawa Barat. 

Pesawat tersebut membawa 189 penumpang, terdiri dari 179 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi, 2 pilot dan 5 kru.


Kapal SAR hingga Nelayan 

Pascapesawat dipastikan jatuh, tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, dan Polri mengerahkan personelnya menuju lokasi yang diduga titik pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.

Total 14 kapal dikerahkan mulai dari kapal milik Basarnas, TNI AL, Polair, hingga kapal milik Bea Cukai. Pencarian dilakukan dengan radius 125 mil laut.

Bebarapa kapal difokuskan mencari korban dan puing pesawat di permukaan laut, sementara beberapa kapal melakukan pencarian bawah laut dengan menggunakan sonar.

Total personel tim gabungan mencapai 300 orang. Bahkan menurut Basarnas, tim gabungan juga dibantu oleh para nelayan lokal untuk mencari korban dan tanda-tanda badan pesawat.

Baca juga: Lion Air Terbangkan 169 Anggota Keluarga Korban JT 610 ke Jakarta

Pada laporan awal pukul 10.00 WIB, Basarnas mengungkapan telah menemukan sejumlah barang dan potongan tubuh manusia di sekitar lokasi.

"Ada puing-puing pesawat, pelampung, HP, dan ada beberapa potongan tubuh," ujar Ketua Basarnas M. Syaugi dalam jumpa pers di kantor Basarnas, Senin.

Sementara itu, KRI Regel yang memiliki kemampuan mencari benda di bawah laut juga tak menemukan tanda-tanda badan pesawat Lion Air JT 610 hingga Senin malam.

Personel Basarnas melakukan penyelaman untuk mencari korban pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT-610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh di laut utara Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018). ANTARA FOTO/DOC.BASARNAS Personel Basarnas melakukan penyelaman untuk mencari korban pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT-610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh di laut utara Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).


Penyelaman

Penemuan barang dan potongan tubuh itu membuat tim SAR memutuskan untuk menerjunkan para penyelaman ke dasar laut di perairan Karawang. 

Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Brigadir Jenderal TNI Nugroho Budi Wiryanto menyebutkan, Basarnas mengerahkan 30 penyelam untuk proses pencarian korban Lion Air JT 610.

Bantuan penyelaman juga didatangkan dari Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL dan bantuan dari para anggota Polri.

Baca juga: Keluarga Korban Kecelakaan Lion Air: Kami Berharap Ada Mukjizat Tuhan...

Penyelaman dilakukan di kedalaman 30-35 meter. Rata-rata dalam laut di sekitar lokasi memang ada di kisaran tersebut.

Cuaca yang berawan dan arus laut yang tidak terlalu kencang memungkinkan penyelaman dilakukan di area yang diperkirakan lokasi jatuhnya pesawat.

Setelah beberapa jam melakukan pencarian bawah laut, tim penyelam tak melihat tanda-tanda badan pesawat. Hingga Senin petang, penyelaman dihentikan karena langit mulai gelap, jarak pandang di bawah laut sangat terbatas.

Basarnas memprediksi banyak korban yang masih berada di badan pesawat Lion Air JT 610, yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat. Sebab, hingga Senin malam tim belum juga menemukan jenazah utuh para korban.

Meski demikian, kerja tim SAR gabungan tak dihentikan. Pencarian korban dan badan pesawat terus dilanjutkan 24 jam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com