Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggap Darurat Usai, Penanganan Bencana Sulteng Masuki Masa Transisi

Kompas.com - 26/10/2018, 16:56 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masa tanggap darurat penanganan bencana di Sulawesi Tengah resmi dihentikan pada Jumat (26/10/2018).

Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menuturkan, selanjutnya dilanjutkan tahap transisi darurat ke pemulihan. Tahapan ini dimulai Sabtu (27/10/2018) hingga 60 hari ke depan.

"Gubernur Sulawesi Tengah telah memutuskan penetapan status transisi darurat ke pemulihan gempa bumi, tsunami dan likuefaksi di Provinsi Sulawesi Tengah selama 60 hari terhitung mulai 27 Oktober hingga 25 Desember 2018," ujar Sutopo di Graha BNPB, Jakarta Timur, Jumat (26/10/2018).

Hal itu diputuskan berdasarkan pertimbangan dari perkembangan penanganan di berbagai bidang, laporan dari kepala daerah, dan masukan dari Kepala BNPB.

Hal-hal yang menjadi pertimbangan misalnya, pembersihan kota sudah mencapai 70 persen, rumah sakit dan puskesmas telah beroperasi, serta telah terdapat 20 dapur umum yang berfungsi.

Oleh sebab itu, disimpulkan bahwa situasi telah kondusif sehingga dapat memasuki masa transisi.

Sutopo menjelaskan bahwa penanganan yang dilakukan dapat bersifat sementara dan permanen. Penanganan masih sama seperti yang dilakukan saat masa tanggap darurat, status tersebut hanyalah persoalan administrasi.

Ia memastikan, bantuan seperti personel, logistik, peralatan, anggaran, kemudahan perizinan dan kemudahan lainnya tetap tersedia.

"Jadi transisi darurat menuju ke pemulihan sesungguhnya hanyalah administrasi saja, agar pemerintah daerah, pemerintah pusat tidak disalahkan di dalam penanganan bencana karena masih memerlukan penanganan penanganan yang sifatnya harus cepat," terang dia.

Gempa bermagnitudo 7,4 yang terjadi Jumat (28/9/2018) pukul 17.02 WIB di sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah mengakibatkan 2.081 orang meninggal dan 12.568 orang luka berat, per Jumat (25/10/2018).

BNPB juga mencatat, terdapat 1.309 orang hilang dan sebanyak 214.925 orang mengungsi akibat bencana ini.

Kompas TV Bantuan yang datang kemudian dikumpulkan ke gedung olahraga Palu, sebelum nantinya dibagikan kepada para pengungsi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Nasional
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Nasional
Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Nasional
Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Nasional
Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com