Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

H+28, Total Korban Meninggal Dunia akibat Bencana Sulteng Menjadi 2.081

Kompas.com - 26/10/2018, 16:30 WIB
Devina Halim,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah korban meninggal dunia akibat bencana yang melanda Sulawesi Tengah menjadi 2.081 orang.

Angka ini berdasarkan data terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang disampaikan pada Jumat (25/10/2018).

"Sebanyak 2.081 korban meninggal dunia. Perinciannya 171 di Donggala, 1.706 di Palu, 188 di Sigi, 15 di Parigi Moutoung, dan 1 orang di Pasang Kayu, Sulawesi Barat," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho, di Graha BNPB, Jakarta Timur, Jumat (25/10/2018).

Baca juga: Pemkot Surabaya Kirim Tim Ahli Bangunan untuk Korban Gempa-Tsunami di Palu

Sutopo mengatakan, jumlah tersebut menurun setelah total korban di Kabupaten Sigi mengalami perubahan dari awalnya 223 orang menjadi 188.

Perubahan angka ini setelah Pemkab setempat melakukan pendataan by name by address.

Seluruh korban yang meninggal dunia telah dimakamkan. Sebanyak 1.025 korban dimakamkan secara masal dan yang lainnya dimakamkan oleh keluarga.

Selain itu, jumlah korban yang hilang yaitu 1.309 orang. Sementara, korban luka-luka menjadi 12.568 orang, di mana 4.438 mengalami luka berat, dan 8.130 mengalami luka ringan.

Baca juga: ITB Rancang Bangun Tunnel dan Shelter Bambu bagi Pengungsi Palu

 

Untuk jumlah pengungsi menjadi 214.925 orang. Pengungsi yang berada di Sulawesi Tengah tersebar di 122 titik dengan jumlah 206.194 orang. Sementara, yang berada di luar Sulteng berjumlah 8.731.

Status tanggap darurat penanganan bencana Sulteng ini telah resmi berakhir pada hari ini.

Setelah itu, pemerintah akan menetapkan status transisi darurat ke pemulihan yang berlaku selama 60 hari dari 27 Oktober hingga 25 Desember 2018.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: #PrayForPalu #PrayForDonggala

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa Hukum Empat Kampus Serahkan 'Amici Curiae', Minta MK Batalkan Hasil Pemilu

Mahasiswa Hukum Empat Kampus Serahkan "Amici Curiae", Minta MK Batalkan Hasil Pemilu

Nasional
MA Tolak Kasasi Bambang Kayun

MA Tolak Kasasi Bambang Kayun

Nasional
Polri: Puncak Arus Balik Sudah Terlewati, 30 Pemudik Belum Kembali ke Jakarta

Polri: Puncak Arus Balik Sudah Terlewati, 30 Pemudik Belum Kembali ke Jakarta

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, Bawaslu Jawab Dalil soal Pendaftaran Gibran dan Politisasi Bansos

Serahkan Kesimpulan ke MK, Bawaslu Jawab Dalil soal Pendaftaran Gibran dan Politisasi Bansos

Nasional
Jadi Tersangka KPK, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 M

Jadi Tersangka KPK, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 M

Nasional
KPK Cegah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor ke Luar Negeri

KPK Cegah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor ke Luar Negeri

Nasional
KPK Perpanjang Masa Penahanan Dua Eks Anak Buah Gus Muhdlor

KPK Perpanjang Masa Penahanan Dua Eks Anak Buah Gus Muhdlor

Nasional
Gelar Peninjauan di Pelabuhan Panjang dan Bakauheni, Jasa Raharja Pastikan Kelancaran Arus Balik di Wilayah Lampung

Gelar Peninjauan di Pelabuhan Panjang dan Bakauheni, Jasa Raharja Pastikan Kelancaran Arus Balik di Wilayah Lampung

Nasional
Urgensi Politik Gagasan pada Pilkada 2024

Urgensi Politik Gagasan pada Pilkada 2024

Nasional
Bersama Menko PMK dan Menhub, Dirut Jasa Raharja Lepas Arus Balik “One Way” Tol Kalikangkung

Bersama Menko PMK dan Menhub, Dirut Jasa Raharja Lepas Arus Balik “One Way” Tol Kalikangkung

Nasional
Semua Korban Kecelakaan di Km 58 Tol Japek Teridentifikasi, Jasa Raharja  Serahkan Santunan kepada Ahli Waris

Semua Korban Kecelakaan di Km 58 Tol Japek Teridentifikasi, Jasa Raharja Serahkan Santunan kepada Ahli Waris

Nasional
Jadi Tersangka, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Diduga Dapat Jatah Potongan Insentif ASN

Jadi Tersangka, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Diduga Dapat Jatah Potongan Insentif ASN

Nasional
Bawaslu Buka Kans Evaluasi Panwas yang Tak Becus Jelang Pilkada

Bawaslu Buka Kans Evaluasi Panwas yang Tak Becus Jelang Pilkada

Nasional
Rahmat Bagja Sebut Bawaslu Kemungkinan Pindah Terakhir ke IKN

Rahmat Bagja Sebut Bawaslu Kemungkinan Pindah Terakhir ke IKN

Nasional
Bawaslu Bersiap Hadapi Sengketa Pileg

Bawaslu Bersiap Hadapi Sengketa Pileg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com