BANDUNG, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan hadiah atau janji terkait mutasi jabatan, proyek dan perizinan di Kabupaten Cirebon tahun anggaran 2018.
Sunjaya Purwadisastra merupakan Bupati Cirebon dua periode yang diusung PDI Perjuangan.
Pada periode pertama, Sunjaya yang berpasangan dengan Tasiya Soemadi mengantongi 403.933 suara atau 53,43 persen. Jumlah itu mengalahkan pasangan Heviyana-Rakhmat yang mendapat 352.056 suara (46,57 persen).
Kemudian, pada 2018, ia kembali mencalonkan diri sebagai bupati Cirebon periode 2018-2023. Kali ini ia menggandeng Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cirebon Imron Rosyadi.
Baca juga: Mendagri Siapkan SK Pengangkatan Plt Bupati Cirebon Gantikan Sunjaya
Pasangan ini pun dinyatakan menang dalam Pilbup Cirebon 2018, mengalahkan tiga pasangan calon lainnya.
Saat ini, Sunjaya masih menanti waktu pelantikan mengingat jabatannya sebagai bupati Cirebon sebelumnya belum berakhir.
Sebenarnya, keikutsertaan Sunjaya dalam Pilkada Kabupaten Cirebon 2018 merupakan yang ketiga kalinya. Sebelumnya, pada 2008, ia maju lewat jalur perseorangan, namun gagal.
Sebelum terjun ke dunia politik, Sunjaya Purwadisastra mengabdikan hidupnya sebagai prajurit TNI sejak 1998.
Pria kelahiran Cirebon, 1 Juni 1965, ini mengenyam pendidikan Sekolah Perwira Prajurit Karier Tentara Nasional Indonesia di Pusdik Ajen, Lembang, Jawa Barat.
Setelah lulus, ia dilantik dengan pangkat lettu caj. Setelah mengikuti pendidikan, mutasi, dan kenaikan pangkat, Sunjaya ditempatkan di Direktorat Ajudan Jenderal Angkatan Darat pada 2008.
Selain pendidikan militer, Sunjaya tercatat juga menempuh pendidikan tingginya di Diploma III Universitas Indonesia kemudian di STIA Yappan Jakarta pada 1995.
Ayah empat anak ini kemudian mendapatkan gelar master di Manajemen STIE Jakarta tahun 2000. Lalu mendapatkan gelar doktor di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor pada 10 April 2017.
Suami Wahyu Tjiptaningsih ini menempuh pendidikan dasar di SDN Beberan (1976). Kemudian melanjutkan pendidikan menengahnya di SMPN Palimanan (1980) dan Madrasah Aliyah Negeri Babakan Ciwaringin (1983).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.