JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menaruh perhatian lebih kepada negara-negara kepulauan di Pasifik selatan selama 4 tahun masa kepemimpinan Jokowi-Jusuf Kalla.
Perhatian itu bukan tanpa alasan. Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengungkapan, pemerintah ingin mengubah citra di mata negara-negara kepulauan tersebut.
"Kami tahu punya negara tetangga di pasifik selatan yang dulu agak jarang kita rawat, saat ini kita fokus ke sana," ujar Wiranto di acara empat tahun kerja pemerintah di Auditorium Gedung 3 Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (25/10/2018).
Wiranto mengatakan, ia sudah mengunjungi negara-negara kepulauan di Pasifik selatan tersebut. Mulai dari Solomon Island hingga Nauru.
Kunjungan itu dilakukan untuk menjalin kerja sama dan komunikasi dengan negara-negara yang kerap mengkritik Indonesia di sidang majelis umum PBB, khususnya terkait Papua.
Kunjungan itupun digunakan untuk menjelaskan kebijakan-kebijakan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla yang berkomitmen membangun Indonesia dari pinggiran, termasuk Papua.
Untuk meyakinkan negara-negara kepulauan tersebut, pemerintah bahkan mengundang langsung perwakilan negara-negara tersebut untuk datang ke Papua melihat pembangunan di sana.
Baca juga: Jokowi Ingin Tingkatkan Hubungan Indonesia dengan Negara Pasifik Selatan
Sejumlah kerja sama juga dijajaki mulai dari perdagangan, kelautan, perikanan, hingga kebudayaan dan lingkungan hidup.
Dengan berbagai pendekatan itu, pemerintah mengatakan hanya satu negara yakni Vanuatu yang masih menyampaikan pandangan negatif tentang Indonesia di sidang umum PBB 2018.
Sementara itu 6 negara lainnya yakni Solomon Island, Nauru, Tuvalu, Marshal Island, Tonga dan Palau disebut tak lagi pidato yang merugikan RI.