Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Penetapan Hari Dokter Nasional Setiap 24 Oktober

Kompas.com - 24/10/2018, 17:51 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dokter merupakan profesi mulia karena berperan penting dalam menjaga kesehatan masyarakat. Seorang dokter memiliki ilmu atau keahlian tertentu mengenai penanganan atau pencegahan suatu penyakit.

Di saat perang, dokter juga memiliki tanggung jawab besar terhadap prajurit atau relawan yang ikut berjuang. Dokter memiliki misi kemanusiaan untuk merawat prajurit atau relawan yang sakit atau luka akibat perang.

Peran dokter yang begitu besar terhadap dunia kesehatan, menjadikan profesi ini selalu diperingati dari tahun ke tahun oleh pemerintah Indonesia. Semua ini agar masyarakat mengetahui peran serta dari dokter dalam dunia medis.

Setiap tanggal 24 Oktober pun diperingati sebagai Hari Dokter Nasional, termasuk hari ini, Rabu (24/10/2018).

Dokter masa lalu

Perjalanan dokter di Indonesia begitu panjang. Hal yang paling diingat dan tercatat dalam buku sejarah adalah ketika dokter Wahidin Sudirohusodo berkeliling ke berbagai kota di Jawa.

Namun, dokter Wahidin tidak sekadar menjalankan profesinya, namun juga menyadarkan masyarakat akan pentingnya pendidikan.

Setelah itu, banyak dokter di Nusantara selama penjajahan mulai bergabung dalam sebuah wadah untuk mencerdasakan kaum bumiputra, salah satunya adalah Boedi Oetomo.

Terlepas dari itu, dulunya profesi dokter di Indonesia bermula sejak zaman Kolonial Belanda. Pihak Kolonial Belanda menghadirkan pendidikan dokter untuk bisa menghasilkan seorang dokter yang bisa menangani suatu penyakit.

Ketika itu, wabah malaria begitu hebatnya melanda penduduk di Nusantara. Sekolah pendidikan dokter itu dikenal dengan nama STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen). 

Hasilnya, siswa yang telah lulus mendapat gelar "Dokter "Djawa". Sekolah ini pun terbuka untuk orang bumiputera.

Dalam pekerjaannya, seorang Dokter Djawa umumnya sebatas menjadi mantri cacar. Mereka memberikan pelayanan kepada seseorang yang terkena penyakit cacar dan penyakit tak berbahaya lainnya.

Kelak, para dokter itu pun berkumpul menjadi suatu ikatan tersendiri. Menurut laman promkes.kemkes.go.id yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan, Ikatan Dokter Indonesia sudah ada sedari dulu sebelum diresmikan secara legal.

Perkumpulan dokter di Nusantara ketika itu bernama Vereniging van Indische Artsen.

Dokter-dokter saat itu memiliki peran penting terhadap kesehatan pada masa penjajahan. Tak hanya itu saja, dokter juga memiliki andil besar terhadap perjuangan bangsa ketika itu, terlepas dari Boedi Oetomo.

Pada 1926, organisasi ini dirubah mejadi Vereniging Van Indonesische Genesjkundigen (VIG).

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com