JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Hinca Panjaitan menyatakan, dana kampanye merupakan rahasia partai. Karena itu, Partai Demokrat tak memublikasikan besaran dana kampanye.
Hal itu disampaikan Hinca menanggapi sumbangan dana kampanye dari partai politik kepada pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Disebut Bendahara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Thomas Djiwandono, baru Partai Gerindra yang sudah menyumbang dana kampanye untuk pasangan tersebut.
Seperti diketahui, pasangan Prabowo-Sandiaga diusung empat parpol, yakni Partai Gerindra, Partai Demokrat, PKS, dan PAN. Pasangan nomor urut 02 ini juga didukung Partai Berkarya.
"Oh kalau itu mah rahasia kamilah. Itu urusan internal kamilah. Masa yang kaya gitu harus dibicarakan," kata Hinca di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/10/2018).
Saat ditanya apakah ke depannya Partai Demokrat akan ikut menyumbang atau hanya Gerindra saja yang menyokong dana kampanye untuk Prabowo-Sandiaga, Hinca tak menjawab.
"Yang lain sajalah (pertanyaannya)," lanjut Hinca.
Sebelumnya, Bendahara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Thomas Djiwandono memaparkan bahwa jumlah dana kampanye pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno per Oktober 2018 mencapai Rp 31,74 miliar.
Sebagian besar dana kampanye tersebut berasal dari pasangan calon, perseorangan, dan kelompok, serta sumbangan dari partai politik.
Namun, sejak 23 September hingga 22 Oktober 2018, hanya Partai Gerindra yang telah memberikan sumbangan dana kampanye bagi pasangan Prabowo-Sandiaga.
Diketahui, jumlah sumbangan dari Partai Gerindra mencapai Rp 1,38 miliar.
Baca juga: Hingga Kini, Hanya Gerindra yang Sumbang Dana Kampanye Prabowo-Sandi
Thomas mengatakan, belum adanya sumbangan dari partai lain yang tergabung dalam koalisi pengusung Prabowo-Sandiaga bukan berarti tidak ada dukungan.
"Belum ada sumbangan dari partai lain, tapi bukan berarti partai lain tidak mendukung," ujar Thomas saat menggelar konferensi pers di media center Prabowo-Sandiaga, di Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Selasa (23/10/2018).
"Ini baru satu bulan lho. Nanti akan disampaikan lagi update-nya," tuturnya.