Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudirman Said: Kalau Baca Surveinya LSI, Saya Hanya Ketawa Saja

Kompas.com - 24/10/2018, 05:31 WIB
Kristian Erdianto,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Juru kampanye nasional Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sudirman Said, enggan menanggapi serius hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang menyebutkan bahwa elektabilitas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno turun pasca-kasus informasi bohong penganiayaan Ratna Sarumpaet.

Menurut survei LSI, kasus hoaks Ratna Sarumpaet berdampak negatif dan menyebabkan elektabilitas Prabowo-Sandiaga menurun.

"Saya cuma kasih catatan pada LSI, saya pernah disurvei, bulan November (elektabilitas) saya 10,6 persen, bulan Mei 10,6 juga. Jadi kadang-kadang kalau saya baca surveinya LSI cuma ketawa saja," ujar Sudirman saat ditemui di media center Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Selasa (23/10/2018).

Baca juga: Menurut Sandiaga, Elektabilitas Prabowo Naik Pasca-kasus Hoaks Ratna Sarumpaet

Sudirman juga enggan menanggapi saat ditanya mengenai hasil survei LSI yang menyatakan adanya penurunan dukungan pemilih kalangan terpelajar kepada pasangan Prabowo-Sandiaga pascakasus hoaks Ratna Sarumpaet.

"Itu saja (tanggapan) deh. Tulis saja itu," jawab Sudirman singkat.

Sebelumnya, survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan bahwa kasus hoaks Ratna Sarumpaet berdampak negatif terhadap pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Ratna sempat masuk dalam daftar juru bicara pasangan nomor urut 02 itu.

Berdasarkan survei LSI, 25 persen responden menyatakan lebih mendukung Jokowi, 48,8 persen sama saja, 6,6 persen lebih tidak mendukung, dan 19,6 persen tidak menjawab.

Sementara untuk Prabowo, 11,6 persen responden menyatakan lebih mendukung, 49,8 persen sama saja, 17,9 persen lebih tidak mendukung dan 20,7 persen tidak menjawab.

Dari sisi elektabilitas pada September 2018, sebelum ada kasus hoaks Ratna Sarumpaet, Jokowi-Ma'ruf Amin 53,2 persen; Prabowo-Sandiaga Uno 29,2 persen; dan 17,6 persen belum memutuskan.

Baca juga: Survei LSI: Pascahoaks Ratna, Dukungan Pemilih Berpendidikan Tinggi ke Prabowo Turun

Pascakasus hoaks Ratna Sarumpaet, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin naik menjadi 57,7 persen pada Oktober 208. Sementara itu, Prabowo-Sandiaga Uno turun menjadi 28,6.persen.

Adapun persentase yang belum memutuskan menyusut tinggal 13,7 persen. Survei LSI Denny JA dilakukan pada 10-19 Oktober 2018 dengan jumlah 1.200 responden di seluruh Indonesia.

Metode sampling yang digunakan yakni multistage random sampling dan pengambilan data dilakukan dengan wawancara tetap muka menggunakan kuesioner. 

Adapun margin of error plus minus 2,8 persen. Survei juga dilengkapi dengan FGD, analisis media dan indepth interview.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Ungkap Indikasi Pencucian Uang Lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Jokowi Ungkap Indikasi Pencucian Uang Lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Pertemuan Jokowi-Megawati yang Seolah Rencana Kosong

Pertemuan Jokowi-Megawati yang Seolah Rencana Kosong

Nasional
Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal 'Amicus Curiae' Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal "Amicus Curiae" Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Nasional
Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Nasional
Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Nasional
Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Nasional
Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Nasional
Cara Urus Surat Pindah Domisili

Cara Urus Surat Pindah Domisili

Nasional
Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi 'Amicus Curiae' di MK

TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi "Amicus Curiae" di MK

Nasional
Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

Nasional
Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

Nasional
PAN Minta 'Amicus Curiae' Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

PAN Minta "Amicus Curiae" Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

Nasional
KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
KSAU Pimpin Sertijab 8 Pejabat Utama TNI AU, Kolonel Ardi Syahri Jadi Kadispenau

KSAU Pimpin Sertijab 8 Pejabat Utama TNI AU, Kolonel Ardi Syahri Jadi Kadispenau

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com