Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilpres 2019, Pemilih Milenial Dinilai Suka yang Baru, tapi Bukan yang Palsu

Kompas.com - 22/10/2018, 11:48 WIB
Yoga Sukmana,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konsultan politik dari lembaga survei KedaiKOPI Hendri Satrio menilai, kedua pasangan capres dan cawapres harus berupaya menunjukan citra yang original dan segar.

Hal itu dinilai penting bila kedua pasangan capres-cawapres ingin mengambil hati kaum milenial dan para pemilih yang belum menentukan pilihannya atau swing voters.

"Milenial itu kan suka hal yang baru, tetapi mereka juga enggak suka yang palsu," ujarnya di Jakarta, Minggu (21/10/2018).

Hingga saat Ini menurut Hendri, kedua capres belum masih sebatas mengkomunikasikan bungkusnya, belum sampai originalitas. Jokowi misalnya, yang lekat dengan citra wong cilik namun kini dianggap kerap menunjukkan citra lain.

Baca juga: Alasan Prabowo Sering Pakai Baju Safari Berwarna Cokelat atau Putih

Sementara Prabowo, masih dengan citra yang sama layaknya 2014 lalu, namun dinilai tidak ada penyegaran yang kekinian sehingga berpotensi menimbulkan efek bosan.

"Pak Jokowi kan kadang-kadang main tinju, kemudian dengan kambingnya. Ini memang harus mengomunikasikan sisi lain dari seorang Jokowi tetapi Pak Jokowi harus mengeluarkan ciri khasnya seperti 2014 saat mayoritas bangsa ini memilih beliau sebagai presiden," kata dia.

"Sementara gaya Pak Prabowo yang gayanya gitu-gitu aja, kostum misalnya. Kalau saya jadi timsesnya saya akan ganti kostumnya jangan lagi putih, krem, atau cokelat, orang bosan ngeliatnya," sambung dia.

Sementara itu untuk cawapres, Hendri juga menyarankan agar keduanya tetap menonjolkan kelebihan masing-masing. Tak perlu coba-coba untuk mengubah citra yang tak sesuai dengan kepribadian.

Baca juga: Empat Tahun Jokowi dan Gaya Menarik Milenial...

Ma'ruf Amin misalnya kata Hendri, harus tetap tampil dengan citra originalnya sebagai ulama, tak perlu mencoba menjadi milenial atau ekonom karena hal itu akan membuat ia menjadi tidak otentik.

Begitu pun dengan Sandiaga Uno. Hendri menilai mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu harus tampil apa adanya sebagai pengusaha muda yang dekat dengan milenial. Tak perlu coba-coba menonjolkan citra lain yang berlebihan.

"Pak Ma'ruf kan pas dipilih oleh Pak Jokowi sebagai ulama maka menurut saya bertindaklah sebagai ulama. Sama dengan Mas Sandi kan dipilih untuk mengisi kekosongan Pak Prabowo," ucap Hendri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com