Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iklan Kampanye Dibatasi, Peserta Pemilu Harus Lebih Kreatif

Kompas.com - 19/10/2018, 18:42 WIB
Yoga Sukmana,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan pembatasan iklan kampanye 2019 di media cetak, media elektronik, dan media dalam jaringan.

Menurut pengamat kebijakan publik dari Concern Think Thank Institute Djuni Thamrin, pembatasan iklan tersebut bisa mempengaruhi tingkat pengenalan peserta pemilu, caleg mislanya oleh masyarakat.

"Berapa banyak caleg-caleg yang seharusnya bisa memperkenalkan diri, bisa memperkenalkan programnya kan itu terbatas tak terbantu dengan ketentuan itu," ujarnya di Jakarta, Jumat (19/10/2018).

Apalagi, kata dia, KPU juga melakukan pembatasan alat peraga kampanye (APK) Pileg dan Pilpres 2018.

Baca juga: KPU Minta Peserta Pemilu Jangan Curi Start Pasang Iklan Kampanye

KPU bahkan akan memfasilitasi APK tersebut. Hal ini dinilai membuat caleg tidak akan leluasa mengenalkan dirinya kepada masyarakat. Meski begitu, bukan berarti tak ada cara lain para peserta pemilu lebih maksimal mengenalkan dirinya dan programnya kepada masyarakat.

"Harus lebih kreatif, sebetulnya ada cara lain ya misalnya radio komunitas namun cara ini dinilai tidak terlalu seksi," kata dia.

"Bisa lewat Youtube, media sosial, Twitter segala macam. Jadi diproduksi terus bagaimana ide itu dikomunikasikan," sambung dia.

Baca juga: KPU: Tolong Ya, Buat Iklan Bukan Iklan Kampanye

Selain lewat media, kampanye yang paling efektif, kata Djuni, yakni dengan tatap muka langsung dengan rakyat. Misalnya saja, membuka layanan layaknya praktik dokter.

Konsituen boleh mengadu, boleh mengemukakan masalahnya dan itu dinilai lebih efektif tatap muka langsung dibandingkan dengan lewat media.

Pembatasan iklan kampanye diatur rinci di dalam Pasal 37 PKPU Nomor 23 Tahun 2018. Selain itu iklan kampanya juga hanya diperbolehkan selama 21 hari saja yakni pada 24 Maret-13 April 2019 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com