Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons Ma'ruf Amin Saat Ditanya, "Kiai Sudah Tua, Kenapa Masih Maju Cawapres?"

Kompas.com - 17/10/2018, 21:48 WIB
Sabrina Asril

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Wakil Presiden RI nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin menyampaikan pesan untuk kaum muda atau milenial saat menyampaikan kuliah umum di Rajaratnam School of Internasional Studies Nanyang Technological University (RSiS NTU), Singapura, Rabu (17/10/2018).

"Kalian kaum muda harus siap menjadi apa saja dan di mana saja yang bermanfaat. Kalau dibuang ke laut, jadilah pulau. Kalau dibuang ke darat, jadilah gunung. Selalu memiliki peran menonjol dan bermanfaat pada lingkungan sekitar," kata Ma'ruf Amin seperti dikutip dalam siaran pers yang diterima Antara, di Jakarta, Rabu.

Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 orang undangan baik dari Singapura, Indonesia, maupun Malaysia.

Ma'ruf Amin dalam rangkaian kuliah umum itu mengatakan, ada yang bertanya kepada dirinya, "Kiai kan sudah tua, kenapa masih maju sebagai cawapres?".

Baca juga: Cerita Maruf Amin Bertanya ke Jokowi: Apa Saya Harus Ganti Kostum?

"Siapa yang bilang saya masih muda," ujar Ma'ruf sambil tersenyum. Pada hadirin pun tertawa.

Ma'ruf melanjutkan ucapannya, "Semua tahu saya sudah tua, Pak Jokowi juga tahu, tapi beliau nyaman".

Kiai Maruf menambahkan, "Saya teringat pada kisah waktu saya masih sekolah di madrasah tingkat dasar. Ada orang tua ditanya, mengapa bapak sudah tua masih menanam pohon?".

Menurut Ma'ruf, orang tua itu menjawab, bahwa dirinya menanam pohon bukan untuk dirinya, tapi buat generasi sesudahnya.

"Saya juga mau maju menjadi cawapres bukan untuk saya, tapi saya berbuat untuk generasi setelah saya, termasuk generasi milenial," kata Ma'ruf. Para hadirin menjadi tertawa sambil bertepuk tangan.

Baca juga: Bertemu WNI di Singapura, Maruf Amin Minta Tak Ada Perpecahan meski Beda Pilihan Politik

Ma'ruf juga menyampaikan pesan, agar kaum muda terus belajar mengembangkan diri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat untuk masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

Ma'ruf Amin menyampaikan kuliah umum merupakan rangkaian dari Seri Kuliah Umum Pemimpin Indonesia (Public Lecture Indonesian Leaders Series) yang diselenggarakan RSiS-NTU.

Kuliah umum yang disampaikan Ma'ruf Amin diselenggarakan di Ruang Taurus & Leo, Hotel Marina Mandarin, Singupura, Rabu.

Acara dibuka dan dipandu oleh Prof Dr Tan Sie Ceng, Head of Institute of Defence and Strategic Studies (IDSS), RSiS. Kuliah umum itu dihadiri tak kurang dari 150 peserta terdaftar, dan beberapa peserta yang masuk tanpa mencatatkan nama di absensi.

Beberapa tokoh Indonsia yang tampak hadir, antara lain mantan Gubernur Sumsel Alex Noerdin dan mantan Gubernur BI Soedrajad Djiwandono.

Peserta bukan hanya dari kalangan akademisi dan peneliti, tapi juga tampak ada peserta dari pimpinan beberapa bank, pelaku bisnis, Kamar Dagang Singapura, pimpinan beberapa perusahaan multinasional, dan sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com