Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pembangunan Rumah bagi Korban Bencana di Sulteng, Ini Kata Mensos

Kompas.com - 16/10/2018, 14:29 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pembangunan hunian tetap bagi korban terdampak bancana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah belum dapat direalisasikan dalam waktu dekat. 

Selain banyak yang hancur, adanya rencana relokasi membuat hunian tetap belum bisa direalisasikan untuk saat ini.

Menurut Agus, kerusakan bangunan yang terjadi di Sulteng akibat gempa lebih parah dibanding di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Apalagi, di Sulteng juga ada fenomena likuefaksi yang membuat rumah-rumah seolah tertelan bumi.

Karena dua faktor itu, rehabilitasi tempat tinggal yang rusak di Sulteng tak bisa dilakukan dengan cepat.

"Jadi kita kan tidak mungkin membuat kesalahan yang sama membangun rumah-rumah, membangun suatu komunitas di mana di bawahnya itu rentan terhadap bencana," jelas Agus di Kompleks Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (16/10/2018).

Meski demikian, Agus memastikan pendataan terhadap rumah yang rusak saat ini telah berjalan. Pendataan dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Untuk menampung korban, lanjut Agus, Pemerintah siap membangun hunian sementara (Huntara).

Agus menjelaskan, Huntara yang akan dibangun berupa barak. Menurut dia, ada 1.200 barak yang siap dibangun.

Baca juga: Kemendikbud Akui Kekurangan Tenda untuk Sekolah Darurat di Sulteng

"Siap untuk dibangun, lokasinya sudah ada. Bukan rencana, yang sudah siap dibangun 1.200 barak," kata Agus. 

Ia menjelaskan, satu barak akan diisi 12 Kepala Keluarga. Adapun dengan estimasi 1 KK terdiri 4 orang. Barak tersebut sudah dilengkapi dengan dapur hingga fasilitas mandi cuci kakus (MCK).

Ia mengakui bahwa 1.200 barak belum cukup untuk menampung seluruh korban gempa yang kehilangan rumahnya. Oleh karena itu, ia memastikan jumlah barak yang dibangun kedepannya akan ditambah.

"Jadi masih sedikit kurang, tapi nanti ada penambahan," kata dia.

Kompas TV Pangdam IV Diponegoro siap mengirimkan personelnya kalau dibutuhkan untuk membantu bencana di Palu dan Donggala.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Nasional
Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Nasional
MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com