JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief mengkritik calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang ia anggap kurang serius bertarung dalam Pilpres 2019 lantaran tidak aktif berkampanye ke daerah.
Kritik tersebut disampaikan melalui akun Twitter-nya, Jumat (12/10/2018) siang.
Lantas bagaimana tanggapan Prabowo atas kritik Andi Arief tersebut?
Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan bahwa Prabowo tak terlalu mempersoalkan kritik tersebut.
"Kemarin Bang Andi ngomong begitu saya bareng Pak Prabowo, saya tunjukkan berita itu, kemudian Pak Prabowo bilang, 'mungkin Andi Arief itu jarang datang ke posko', tempat Pak Prabowo," ujar Dahnil saat dihubungi, Senin (15/10/2018).
Baca juga: Andi Arief Nilai Prabowo Kurang Serius Mau Jadi Presiden
Dahnil mengatakan, belakangan Prabowo kerap berkunjung ke sejumlah daerah dan bertemu beberapa tokoh masyarakat.
Pertemuan tersebut, kata Dahnil, memang ada yang dipublikasikan dan ada yang tidak.
Dalam pertemuan itu Prabowo juga membahas program dan visi misi, khususnya terkait bidang ekonomi.
Selain itu, lanjut Dahnil, Prabowo beberapa kali turun menemui masyarakat dan banyak mendengar keluh kesah serta masukan.
"Jadi ada yang dipublikasi dan ada yang tidak dipublikasi. Beliau terus bergerak. Pak Sandi bergerak, Pak Prabowo juga bergerak," tuturnya.
"Ya mungkin Bang Andi belum sempat bersilaturahim saja. Tapi pernyataan seperti itu ya wajar saja, tidak ada masalah. Mungkin karena belum tahu saja," kata Dahnil.
Sebelumnya, Andi Arief mengaku sengaja menyampaikan kritik kepada calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto lewat media sosial Twitter.
Menurut Andi, kritik secara terbuka diperlukan agar para pendukung Prabowo-Sandiaga Uno juga bisa menyadari kesalahan yang dilakukan jagoannya.
Baca juga: Ini Alasan Andi Arief Kritik Prabowo Lewat Twitter
Para pendukung Prabowo-Sandiaga pun bisa turut membantu menyampaikan kritik sehingga Prabowo lebih sering turun langsung menyapa masyarakat.
"Ini agar rakyat yang ingin ada perubahan ikut memaksa Pak Prabowo untuk turun menemui masyarakat," kata Andi saat dihubungi, Senin (15/10/2018).
Andi menilai, meskipun dirinya pengurus Partai Demokrat yang merupakan partai pendukung Prabowo-Sandiaga, ia tetap berhak menyampaikan kritik secara terbuka. Menurut dia, kritik tak harus selalu disampaikan ke dalam.
"Ini agar taktik memenangkan Prabowo didengar rakyat dan kemungkinan mendapat dukungan besar," kata Andi.