Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin Berharap Indonesia Jadi Produsen Besar Produk Halal

Kompas.com - 15/10/2018, 09:26 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01 Ma'ruf Amin berharap Indonesia menjadi produsen besar produk halal di dunia.

Hal itu disampaikan Ma'ruf dalam pidatonya di penutupan Jogja Halal Fest di Jogja Expo Center, Yogyakarta, Minggu (14/10/2018) malam.

"Presiden (Joko Widodo) sudah menegaskan Indonesia tidak hanya jadi pasar dan konsumen produk halal, tapi harus menjadi produsen. Produk halal kita harus dipasarkan di seluruh dunia," kata Ma'ruf.

Ia mengatakan sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, semestinya Indonesia bisa memaksimalkan potensinya untuk menguasai pasar produk halal.

Ma'ruf mengatakan, produk halal juga tak sebatas pada makanan dan minuman, tetapi juga meliputi kesehatan, jasa keuangan syariah, dan selainnya.

Untuk industri syariah, Ma'ruf mengatakan pemerintah Indonesia sudah membangun fondasi yang kuat, terutama di sektor keuangan.

Namun, menurut dia, pangsa pasar keuangan syariah saat ini masih minim yakni baru sekitar 5-8 persen. Padahal, kata Ma'ruf, sudah banyak peraturan perundang-undangan yang memfasilitasi industri keuangan syariah.

Ia pun menceritakan pengalamannya saat mengunjungi festival produk halal di Korea Selatan, tepatnya di Pulau Naminara.

Baca juga: Saat Maruf Amin Nostalgia dengan Cak Nun Jelang Soeharto Lengser...

Saat itu, Ma'ruf disambut meriah oleh peserta festival halal di sana. Bahkan, namanya sampai ditulis di spanduk besar yang diramaikan pula dengan banyak bendera Merah Putih.

"Sampai ada spanduk selamat datang Ketua MUI Ma'ruf Amin. Saya bilang saya di Indonesia tidak pernah di welcome-welcome. Tapi karena ada halal ada sambutan," kata Ma'ruf.

"Tidak hanya itu, ada bendera Merah Putih. MUI luar biasa. Tidak hahya nancapkan halal di Korea, tapi juga Merah Putih di Korea," lanjut Ma'ruf. 

Kompas TV Pasca dukungan Yenny Wahid, tim sukses Joko Widodo-Ma'ruf Amin yakin, 99% suara kelompok nahdlatul ulama, memilih Jokowi-Ma'ruf.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com