JAKARTA, KOMPAS.com - Budayawan Emha Ainun Najib mengatakan, akar dari persoalan pluralisme berasal dari kalangan elite politik.
Menurut pria yang akrab disapa Cak Nun itu, para elite politik yang justru kerap menggunakan isu politik identitas demi kepentingan kekuasaan.
Hal itu disampaikan Cak Nun saat berbincang dengan calon wakil presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin di kediamannya, Bantul, Yogyakarta, Minggu (14/10/2018).
Baca juga: Bertemu Cak Nun, Maruf Amin Minta Masukan untuk Pilpres
Dalam perbincangannya, Ma'ruf dan Cak Nun membahas kemajemukan di Indonesia yang perlu dijaga agar tak hilang.
"Untuk saya, rakyat menengah ke bawah tidak ada masalah soal pluralisme," kata Cak Nun menanggapi perbincangan dengan Ma'ruf ihwal pluralisme.
Baca juga: Saat Maruf Amin Nostalgia dengan Cak Nun Jelang Soeharto Lengser...
Karena itu, ia berupaya mengantisipasi meluasnya dampak politik identitas yang kerap diproduksi elite politik untuk memperalat masyarakat.
Cak Nun sering berdialog langsung dengan masyarakat di desa dan kampung untuk mengantisipasi akibat dari politik identitas dan upaya menghilangkan kemajemukan.
"Dan saya cepat detoksifikasi di bawah, jangan terpengaruh, sedesa ini rukun, sekecamatan ini rukun," lanjut Cak Nun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.