Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timses Jokowi Anggap Wajar Kubu Prabowo Tak Kompak

Kompas.com - 12/10/2018, 17:43 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding menilai, wajar kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kurang kompang menghadapi Pilpres 2019.

Hal itu disampaikan Karding menanggapi pernyataan Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief yang menyebut Prabowo malas berkampanye sehingga partai pengusungnya tidak maksimal dalam mendukung.

Ia menilai, kurang kompaknya tim Prabowo-Sandiaga lantaran posisi capres, cawapres, hingga ketua tim sukses diduduki kader Gerindra.

"Kalau lihat struktur BPN (Badan Pemenangan Nasional) dikuasai tim Gerindra. Wajar PKS, PAN, Demokrat tidak happy. Kalau ngomong happy pasti di permukaan aja," kata Karding di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, Jumat (12/10/2018).

Baca juga: Andi Arief Nilai Prabowo Kurang Serius Mau Jadi Presiden

Ia menilai, pernyataan Andi Arief merupakan ungkapan yang jujur. Selain itu, pernyataan Andi Arief juga menunjukan kerenggangan di koalisi pengusung Prabowo-Sandiaga.

Karding melihat, sejak awal terlihat keengganan partai selain Gerindra untuk memenangkan pasangan Prabowo-Sandiaga.

"Pengakuan jujur dari tim BPN bahwa memang saya melihat di sana ada keengganan partai pengusung untuk bekerja full. Karena memang ada penurunan dan di sana nampaknya mulai renggang tanpa harus menyatakan ini pecah," kata Karding.

"Mungkin lagi renggang dengan keadaan yang ada. Apa yang disampaikan itu bisa jadi satu fakta tengah terjadi kegalauan luar biasa. Karena amunisi apa lagi untuk mengalahkan narasi Pak Jokowi," lanjut politisi PKB itu.

Baca juga: Bantah Andi Arief, Ketua DPP Gerindra Sebut Prabowo Selalu Senyap

Sebelumnya, Andi Arief melontarkan kritik kepada Prabowo yang ia anggap kurang serius bertarung dalam Pilpres 2019 lantaran tidak aktif berkampanye ke daerah.

Sementara calon wakil presiden Sandiaga Uno lebih sering berkeliling daerah. Kritik tersebut disampaikan melalui akun Twitter-nya, Jumat (12/10/2018) siang.

Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria tak sepakat dengan pernyataan Andi Arief. Menurut dia, Prabowo maupun partainya, jarang menunjukkan ke publik terkait berbagai usaha yang dilakukan dalam meraih pencapaian.

Baca juga: Gerindra: Kami Memaklumi Perilaku Andi Arief

Ia mencontohkan peran Prabowo dalam membawa Kopassus TNI AD sebagai salah satu pasukan elite dunia.

Kemudian ia juga menyinggung keberhasilan Gerindra, partai yang didirikan oleh Prabowo, masuk ke parlemen pada pemilu pertama yang diikutinya pada 2009.

"Prinsipnya Pak Prabowo sangat serius. Memang, kami selalu senyap ya. Fakta membuktikan dulu Pak Prabowo sebagai Danjen Kopassus berhasil sukses, kopassus menjadi tentara elite dunia. Itu prestasi beliau di bidang militer, di bidang politik beliau sukses membangun Partai Gerindra," ujar Riza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com