Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Ajak Sekjen PBB Lihat Dampak Likuefaksi di Palu

Kompas.com - 12/10/2018, 15:32 WIB
Yoga Sukmana,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama Sekretraris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Gutteres berkunjung ke Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (12/10/2018).

Wapres mengajak Gutteres mengikuti beberapa kegiatan, mulai rapat koordinasi hingga meninjau lokasi likuefaksi di Perumahan Balaroa, Palu.

"Terima kasih atas bantuan yang akan diberikan untuk Palu," ujar Kalla dalam siaran pers Sekretariat Wakil Presiden, Jakarta.

Saat rapat koordinasi di Bandar Udara Mutiara SIS-Al Jufrie Palu, Kalla mengenalkan jajaran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kepada Gutteres.

Kepala BNPB Willem Rampangilei lantas memberikan gambaran kondisi Palu pasca gempa bumi dan tsunami akhir September 2018 lalu.

Termasuk menyampaikan jumlah korban meninggal dunia yang mencapai lebih dari 2.000 orang dan kerusakan parah terjadi di Balaroa dan Petobo.

Setelah itu, Kalla mengajak Gutteres melihat langsung Perumahan Balaroa yang "ditelan" tanah akibat likuefaksi.

Baca juga: BNPB Pastikan Korban Terdampak Likuefaksi di Sulteng Direlokasi

Selain Gutteres, turut ikut pula Direktur Pelaksana Bank Dunia Kristalina Georgieva di lokasi.

"Sudah rapat di airport. Sudah rapat di kantor gubernur, kemudian melihat lokasi disini, maka Sekjen PPB dan direktur pelaksana dari World Bank itu meninjau untuk melihat apa yang terjadi. Tentu sangat simpatik dan kami akan bicara bagaimana rehabilitasi dan rekonstruksi," kata Kalla.

Sekjen PBB Antonio Gutteres  mengungkapkan keprihatinan yang mendalam, dan solidaritas dari negara-negara anggota PBB.

"Solidaritas terhadap para korban yang terdampak sangat luar biasa," kata Gutteres.

Kompas TV Dalam video, dapat dilihat dengan jelas bagaimana pemukiman warga diseret oleh lumpur akibat likuifaksi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com