JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 333 unit sekolah darurat berkapasitas 7 ruang sedang dipersiapkan untuk kegiatan belajar mengajar murid terdampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Langkah tersebut menindaklanjuti adanya 422 unit fasilitas pendidikan yang rusak di kawasan Palu, Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong. Jumlah itu terdiri dari 5 unit PAUD, 205 SD, 45 SMP, 89 SMA, 74 SMK dan 4 SLB.
"Dana Rp 245,6 miliar disiapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk rencana bantuan tersebut," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Rabu (10/10/2018).
Baca juga: Pemerintah Akan Bangun Sekolah Tahan Gempa di Sulteng
Pendirian sekolah darurat tersebut penting, untuk penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar murid yang terdampak bencana.
Tercatat, sebanyak 186 ribu peserta didik di 1.724 satuan pendidikan dari jenjang PAUD, SD, SMP, hingga SMA dan SMK di Kota Palu, Donggala, dan Sigi, terganggu layanan pendidikannya pascagempa dan tsunami melanda wilayah tersebut.
Hingga saat ini, dilaporkan 22 orang guru meninggal dunia, 14 orang guru hilang dan 2 orang guru rawat inap.
Dilaporkan pula 22 orang siswa meninggal dunia, 33 orang siswa hilang dan 1 orang siswa luka berat.
"Kemungkinan banyak siswa yang terseret tsunami saat mengikuti gladi resik festival Palu Nomoni dan ada Bible Camp yang terhisap lumpur di Jono Oge, Kabupaten Sigi," ujar Sutopo.
Sembari menantikan pendirian sekolah darurat, Senin (8/10/2018) kemarin aktivitas belajar mengajar sudah mulai berjalan meskipun belum maksimal.
Petugas juga terus melakukan pendataan terhadap murid dan guru atau tenaga pengajar, untuk memetakan kebutuhan layanan pendidikan.
Gempa bermagnitudo 7,4 dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah, Jumat (8/10/2018) mengakibatkan 82.775 warga terdampak mengungsi di sejumlah titik.
Selain itu, dilaporkan 2.045 korban meninggal dunia dan 10.679 jiwa luka berat.
Tercatat pula, 67.310 rumah dan 2.736 sekolah rusak. Serta terdapat 20 fasilitas kesehatan dan 12 titik jalan rusak berat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.