Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Korban Luka Gempa dan Tsunami di Sulteng Ditangani Sejumlah RS

Kompas.com - 10/10/2018, 08:18 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 10.679 warga terdampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah mengalami luka berat.

Mereka sebagian besar terluka lantaran tertimpa reruntuhan bangunan, terkena timbunan tanah atau lumpur, dan lainnya.

Para korban tersebut, dilayani di 15 rumah sakit, terdiri dari 12 rumah sakit di Kota Palu, 2 rumah sakit di Donggala, dan 1 rumah sakit di Sigi.

Selain itu, 50 unit puskesmas juga difungsikan untuk pelayanan kesehatan korban. Jumlah tersebut terdiri dari 13 Puskesmas di Palu, 19 Puskesmas di Donggala, dan 18 Puskesmas di Sigi.

Sementara untuk pelayanan obat-obatan, difungsikan 11 apotek setempat, yaitu 8 apotek di Palu, dan 3 apotek di Sigi.

"Sebanyak 91 tim kesehatan atau sebanyak 855 orang tenaga kesehatan telah tersebar di semua titik rumah sakit dan puskesmas," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Selasa (9/10/2018).

Di rumah sakit dan puskesmas tersebut, dilayani tindakan berupa operasi orthopedi, operasi obgyn, bedah syaraf, hingga operasi bedah umum.

Tak hanya pelayanan untuk korban luka di rumah sakit dan puskesmas, layanan medis juga dikerahkan di titik-titik pengungsian.

Tercatat, hingga Selasa (9/10/2018), ada 82.775 warga mengungsi di sejumlah titik.

Untuk penanganan pengungsi itu, dikerahkan 1.793 orang personil kesehatan, terdiri atas 387 dokter umum, 78 dokter spesialis, 79 bidan, 446 perawat, 16 penata anastesi, 34 farmasi, 84 tenaga medis lainnya dan 669 non medik/paramedik.

Meski demikian, upaya di bidang kesehatan dalam penanggulangan bencana Sulawesi Tengah tetap menemui kendala.

Kendala itu antara lain, pengungsi yang hingga kini masih tersebar dan belum terorganisasi sehingga menyulitkan pengadaan sarana umum seperti MCK, air bersih, fasilitas kesehatan dan lainnya.

Selain itu, akses jalan yang belum terbuka seluruhnya menyebabkan petugas sulit melakukan distribusi logistik.

Sementara, sejumlah pasien di beberapa rumah sakit masih trauma terhadap gempa, sehingga dibutuhkan tenda perawatan untuk pelayanan medis warga di lapangan.

"RS Undata dan RS Madani membutuhkan tenda perawatan karena pasien masih trauma jika dirawat di dalam ruangan. Adanya gempa susulan yang menyebabkan masyarakat trauma dan ketakutan," ujar Sutopo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com