Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Heran dengan Pernyataan Amien Rais soal Kasus Korupsi yang Mengendap

Kompas.com - 09/10/2018, 17:20 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah menilai aneh pernyataan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais yang akan mengungkapkan sebuah fakta terkait kasus korupsi yang lama mengendap ditangani KPK.

Febri menyarankan, agar Amien fokus pada pemeriksaannya sebagai saksi di Polda Metro Jaya terkait kasus penyebaran hoaks Ratna Sarumpaet, Rabu (10/10/2018) nanti.

"Saya kira mungkin akan lebih baik saksi yang dipanggil untuk datang dan fokus pada konteks perkara terkait. Fokus pada pokok perkaranya, agak aneh kalau tiba-tiba mengkaitkannya dengan institusi lain seperti KPK, misalnya," kata Febri di gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (9/10/2018).

Baca juga: Amien Rais: Saya Akan Ungkapkan Fakta yang Menarik Perhatian

Ia menjelaskan, apabila memang ada kasus korupsi yang dirasa mengendap atau tidak tuntas di KPK, Febri meminta Amien untuk menunjukkan bukti-bukti valid.

Ia tak ingin pernyataan tersebut hanya sekadar klaim belaka.

"Jangan sampai kemudian hanya klaim bahwa di satu tempat ada korupsi, padahal tidak didukung oleh bukti yang valid, misalnya. Atau sebenarnya isunya bukan isu korupsi tapi isu pidana yang lain," kata Febri.

"Nah, kalau memang ada informasi dan bukti yang valid silakan saja disampaikan pada KPK. Kami pastikan akan melakukan telaah untuk semua laporan masyarakat yang masuk. Kalau ada buktinya akan diproses lebih lanjut," lanjut dia.

Baca juga: Amien Rais, Kasus Ratna Sarumpaet, dan 300 Advokat yang Siap Mendampingi

Di sisi lain, Febri mengingatkan agar seluruh pihak yang terlibat dalam Pemilu 2019 untuk tak menarik-narik KPK dalam pusaran politik.

"Karena kami tidak akan terpengaruh dengan upaya tersebut. KPK tetap independen dari aspek-aspek politik," ujarnya.

Sebelumnya Amien menuturkan bahwa setelah pemeriksaan terkait kasus Ratna Sarumpaet, ia akan mengungkapkan sebuah fakta terkait kasus korupsi yang ditangani oleh KPK.

Menurut Amien, kasus tersebut telah lama mengendap di KPK dan tak kunjung tuntas.

Namun, ia tidak menjelaskan secara detail terkait pernyataannya tersebut. Setelah memberikan pernyataan, Amien memilih menyudahi wawancara dan masuk ke dalam mobilnya.

"Setelah itu saya akan membuat sebuah fakta yang Insya Allah akan menarik perhatian, yang ini hubungannya tentang penegakan hukum dan korupsi yang sudah mengendap lama di KPK akan saya buka pelan-pelan," kata Amien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Nasional
Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Nasional
MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com