Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Tembus Rp 15.200 per Dollar AS, Ini Kata Wapres Kalla

Kompas.com - 09/10/2018, 16:46 WIB
Yoga Sukmana,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai, ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pekan ini. 

Mengutip Kontan, kurs rupiah di pasar spot melemah 0,11 persen ke Rp 15.235 per dollar AS dari harga penutupan kemarin pada Rp 15.218 per dollar AS.

"Ya rupiah memang melemah. Sekarang hari ini Rp 15.200 sekian per dollar AS. Itu tentu ada juga masalah dari luar, ada juga masalah dari dalam. Jadi dua-duanya," ujarnya di Kantor Wapres, Selasa.

Baca juga: IMF: Tak Perlu Khawatir Berlebihan soal Pelemahan Rupiah

Wapres mengatakan, pemerintah sulit untuk mengambil langkah mendongkrak rupiah akibat tekanan dari luar negeri. Misalnya adanya perang dagang atau membaiknya ekonomi di AS.

Namun untuk faktor di dalam negeri, Kalla mengatakan pemerintah akan berupaya untuk mengurangi impor sehingga permintaan dollar bisa dikurangi.

Ia juga mengatakan, Bank Indonesia (BI) terus melakukan upaya untuk menstabilkan rupiah lewat gelontoran cadangan devisa ke pasar uang.

"Diintervensi BI. Kalau tidak bisa ya pemerintah seperti menghemat impor. Hanya itu," kata dia.

Sebelumnya, ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira mengatakan ada sejumlah faktor yang membuat rupiah kian melemah.

Pertama, faktor global dipengaruhi oleh Yield Treasury 10 tahun atau surat utang AS yang telah mencapai 3,23 persen.

Baca juga: Bos BCA Tekankan Pentingnya Jaga Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

"Hal ini menandakan ekspektasi pelaku pasar terhadap ekonomi dunia dalam jangka panjang cenderung memburuk. Investor memburu instrumen utang AS sebagai flight to quality atau mencari aset yang aman," ujar Bhima dalam keterangan tertulis, Minggu (7/10/2018).

Selain itu, tingkat pengangguran AS mencapai 3,7 persen atau terendah dalam 18 tahun terakhir. Data tenaga kerja AS per September meningkat 134.000 orang.

Bhima mengatakan, kondisi ini mendorong lonjakan inflasi dalam jangka pendek di AS sehingga Fed rate diprediksi naik satu kali lagi tahun ini, empat kali di 2019, dan dua kali di 2020. Shock dari kenaikan Fed rate membuat investor menarik dana bertahap dari negara berkembang.

Kompas TV Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyiapkan dana sebesar 560 Miliar Rupiah Untuk menangani bencana gempa dan tsunami yang melanda kota Palu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com