Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Aburizal Bakrie Tak Masuk Timses Jokowi-Ma'ruf

Kompas.com - 09/10/2018, 14:48 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus membeberkan alasan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie tak masuk dalam tim kampanye nasional pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Joko Widodo-Ma'ruf Amin. 

Menurut Lodewijk, ada tugas lain bagi Ical, sapaan karib Aburizal, untuk Partai Golkar. Tugas itu bukan di pemilihan presiden, melainkan di pemilihan legislatif. 

Saat ini, kata Lodewijk, Ical bertugas sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pemilu (Bapilu) Golkar untuk memenangkan Golkar di Pileg 2019.

"Kami minta untuk itu. Karena beliau ketokohannya kami butuhkan. Dan bukan berarti dia tidak membantu Pak Jokowi. Tetap dia membantu Pak Jokowi. Tapi kan sekali lagi kami bagi tugas," kata Lodewijk di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/10/2018).

Baca juga: Pertemuan Aburizal dan Timses Jokowi, Makan Sate hingga Bahas Pilpres

Ia mengatakan, pada pemilu serentak, partai harus memikirkan pileg dan pilpres sekaligus sehingga perlu ada pembagian tugas.

Karena itu, Golkar membutuhkan sosok Ical untuk membantu Golkar menang di pileg sehingga mampu menyokong pemerintahan Jokowi-Ma'ruf bila pasangan itu menang di Pilpres 2019.

Ia melanjutkan, hal itu sama halnya dengan pergantian posisi Abdul Kadir Karding yang kini tak lagi menjabat Sekretaris Jenderal PKB.

Baca juga: Sekjen Golkar Pastikan Aburizal Bakrie Dukung Jokowi-Maruf

Menurut Lodewijk, hal itu terjadi lantaran Karding memiliki kesibukan sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf. Ia pun melihat apa yang dialami Karding sebagai pembagian tugas sebagaimana Ical tak masuk dalam Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf tetapi turut memenangkan Golkar di pileg.

"Jadi kami membagi ya. Sekali lagi saat kami punya pilihan yang sama yaitu memenangkan partai dan memenangkan Pak Jokowi maka kami harus membagi orang kami siapa yang bermain di sana," ujar dia.

"Orang kan seakan jadi ragu. Tapi tidak, Pak Ical itu tetap kuning, tetap Golkar dan kebijakan Golkar mendukung Jokowi tetap beliau pegang. Artinya loyalitas dia terhadap partai yang mendukung Jokowi juga melekat," lanjut Lodewijk.

Kompas TV Zulkifli dan Ical mengakui, bahwa pertemuan ini membahas pileg dan pilpres 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com